Suara.com - Pada 1 Oktober 2019 lalu, seorang lelaki asal China bernama Liu dilaporkan mengalami kelumpuhan akibat terlalu lama duduk di depan komputer selama bertahun-tahun dirinya bekerja.
Sebenarnya, yang menjadi masalah adalah tulang leher yang merambat ke tulang belakangnya menyempit akibat degeneratif atau trauma.
Selain berdampak pada tulang, dalam jangka panjang duduk terlalu lama juga berisiko pada ginjal.
Melansir WebMD, sebuah penelitian menunjukkan duduk dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, terutama pada wanita.
Dalam penelitian tersebut, wanita yang mengaku menghabiskan waktunya duduk kurang dari tiga jam, 30% lebih kecil terkena penyakit ginjal kronis dibandingkan wanita yang melaporkan menghabiskan waktu lebih dari 8 jam di kursi mereka.
Penyakit ginjal juga dapat memengaruhi pria, namun dengan presentase yang lebih rendah.
Sayangnya lagi, aktivitas fisik selama 30 menit memang dapat mengurangi risiko penyakit ginjal, namun hanya pada pria.
"Temuan ini menunjukkan olahraga untuk mengimbangi dampak negatif dari duduk terlalu lama mungkin lebih efektif pada pria daripada wanita," kata Thomas Yates, MD, peneliti sekaligus dosen senior di Universitas Leicester, Inggris.
"Mungkin lebih penting bagi wanita untuk menghindari duduk dalam waktu yang lama sejak awal," lanjutnya.
Baca Juga: Duduk Terlalu Lama Bikin Pantat Kendur, Yuk Latihan Ini Biar Kencang Lagi!
Marc Hamilton, PhD, dari Pennington Biomedical Research Center, menambahkan risiko ini berlaku untuk semua orang. Tidak memandang orang tersebut bugar, gemuk, aktif atau tidak aktif.
Penelitian ini juga menambah bukti bahwa gaya hidup memainkan peran penting terhadap penyakit ginjal.
Berita Terkait
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Di Balik Naiknya Kasus Gagal Ginjal, BPJS Kesehatan Jadi Penyelamat Jutaan Jiwa Termasuk Disabilitas
-
Kelebihan Vitamin B6 Diduga Sebabkan Keracunan dan Kelumpuhan di Australia
-
Penyakit Ginjal Kronik di Indonesia Jadi Ancaman: Mengapa Deteksi Dini Sangat Penting?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek