Suara.com - Beberapa pekan belakangan, masyarakat Indonesia mengeluhkan cuaca yang sangat panas dan terik hingga membuat malas untuk melakukan aktivitas di luar ruangan.
Hal ini diakui oleh Kepala Peringatan Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, M.Si, yang mengungkap suhu terpanas bisa mencapai 38 hingga 39 derajat celcius hingga akhir Oktober 2019.
Menanggapi itu, pihak kementerian kesehatan memberikan sejumlah imbauan untuk menghadapi cuaca yang terik ini. Disampaikan Sekretaris Ditjen P2P dr. Achmad Yurianto, ada tiga langkah yang harus dilakukan menghadapi cuaca panas seperti sekarang ini.
1. Jaga hidrasi tubuh
Yurianto mengatakan panas yang terik membuat cairan tubuh akan mudah menguap, dan untuk mencegah hal itu, kita perlu menghidrasi tubuh dengan baik, minimal dengan minum 2 liter air per hari.
"Minum air putih yang cukup, paling tidak 2 liter sehari. 2 liter itu kan 2000 cc, dibagi 24 jam, melek 15 jam, dibagi tiap jam. Tidak sampai 200 cc sekali minum. Jangan sekaligus minumnya, bisa terkencing-kencing," ujar dr. Achmad Yurianto dalam acara 'Temu Media Terkait Cuaca Panas' di Gedung Kemenkes RI, Jumat (25/10/2019).
2. Pakai baju longgar
Saat cuaca panas, pastikan tidak menggunakan pakaian ketat agar sirkulasi udara di sekitar tubuh bisa terjaga dengan baik. Oleh karena itu, disarankan memakai baju yang longgar, agar udara panas tidak bertahan di tubuh.
"Seumpama kopi, kalau ditutup kan panasnya masih bertahan. Nah, kalau dibuka kan cepat hilang panasnya karena ada sirkulasi udara dan nggak ketutup, sama kayak pakaian," imbuhnya.
Baca Juga: BMKG Berikan Penjelasan soal Kabar Cuaca Panas Ekstrem 3 Hari ke Depan
"Dipancarkan ini tergantung pada partikel, kalau pakai pakaian ketat bahan nilon, maka pemancaran suhu tubuh akan terhambat. Gunakan pakaian yang tidak menghambat sirkulasi, pakai pakaian longgar yang tidak menyerap panas," lanjutnya.
3. Gunakan pelindung tubuh
Saat panas melanda, usahakan tubuh tidak terekspos secara langsung dengan matahari, tapi bukan berarti tidak boleh terkena paparan matahari. Jadi ada baiknya gunakan pelindung tubuh saat beraktivitas seperti payung, sarung tangan, atau topi.
"Paparan matahari berlebihan, bisa berpotensi sebabkan mutasi gen, karena efek paparan matahari jauh lebih lama dibanding dehidrasi," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar