Suara.com - Didiagnosis Kanker Payudara, Apakah Payudara Harus Diangkat?
Salah satu kengerian perempuan setelah didiagnosis kanker payudara adalah kehilangan organ tubuh tersebut. Hal ini menakutkan bagi perempuan, karena adanya persepsi tubuh 'tidak sempurna' setelah payudara diangkat.
Meski begitu, perempuan jangan buru-buru kalut. Pakar mengatakan tidak semua pasien kanker payudara harus diangkat payudaranya. Apalagi jika tahap kanker payudara masih masuk kategori stadium awal I dan II, kanker masih bisa dihilangkan tanpa harus mengangkat payudara.
"Banyak juga stadium II dipertahankan payudaranya. Sehingga jangan takut bahwa kanker payudara akan kehilangan payudara itu tidak. Padahal stadium dini kami masih bisa untuk mempertahankan payudara dengan baik," ujar Dr. dr. Denni Joko Purwanto SpB(K)Onk, MM selaku pakar Bedah Onkologi dalam acara Breast Cancer Awareness di RS Kanker Dharmais di Jakarta Barat, Senin (28/10/2019).
Dr. Denni menjelaskan pengobatan kanker payudara bukan hanya masektomi, ada juga breast cancer surgery recovery dan biopsi dimana pada stadium awal kanker belum menyebar, sehingga payudara tidak perlu diangkat. Di sinilah pentingnya deteksi dini, karena akan semakin meningkatkan harapan hidup hingga 90 persen bisa sembuh.
"Memang pengobatan kanker payudara tidak hanya masektomi. Bahkan fungsinya pun estetika (penampilan), maupun menyusui kami perbaiki sebaik mungkin," jelas dr. Denni.
"Yang namanya kanker adalah penyakit kronis, tentu yang dikatakan sembuh itu adalah terkendali. Tapi memang kesembuhan kanker payudara ini kalau stadium I stasium II, hampir 90 persen sembuh," sambungnya.
Sekedar informasi, masektomi biasanya dilakukan untuk kanker payudara stadium III. Sedangkan pada stadium I dan II bisa dilakukan breast cancer surgery recovery, kanker diangkat, setelahnya bila perlu dilakukan rekonstruksi payudara.
Baca Juga: Peneliti Temukan Vaksin Baru untuk Cegah Kanker Payudara, Begini Hasilnya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke