Suara.com - Sebagian besar orang tentu ingin memiliki berat tubuh yang ideal. Demi mencapainya, ada beberapa orang yang nekat melakukan diet atau olahraga secara ekstrem.
Namun, menurunkan berat badan ketika sebenarnya Anda tidak membutuhkannya justru berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dapat menurunkan sistem imun sehingga Anda rentan terhadap penyakit.
Agar tidak 'merusak' tubuh Anda sendiri, ketahui tanda bahwa berat badan tubuh Anda sebenarnya sudah sehat sehingga tidak perlu lagi menurunkannya.
1. Penuh Energi
Jika Anda dapat menjalani hari tanpa minum bercangkir-cangkir kopi atau soda, Anda kemungkinan memiliki berat badan yang sehat.
Menurut sebuah penelitian di Penn State College of Medicine yang melibatkan 1.300 peserta, orang dengan berat badan sehat cenderung lebih sedikit mengalami kantuk di siang hari dibandingkan dengan orang obesitas.
2. Berat badan ideal
Jika Anda merasa sehat dan berat badan tetap berada di skala yang sama atau stabil untuk waktu yang lama berarti tubuh Anda 'bahagia' dengan berat tersebut.
Berat ideal adalah angka yang bisa Anda pertahankan tanpa banyak batasan. Jika Anda memiliki berat badan yang sehat, Anda tidak terus-menerus mengalami penurunan atau penambahan berat badan.
Baca Juga: Berat Badan Naik 13 Kg, Apa Saja yang Dilakukan Jefri Nichol di RSKO?
3. Periksa detak jantung saat istirahat
Denyut jantung saat istirahat (berapa kali jantung berdetak per menitnya saat Anda beristirahat) dapat menjadi ukuran untuk mengetahui apakah Anda memiliki berat badan yang sehat.
Denyut jantung istirahat rendah berarti jantung Anda bekerja secara efisien, tetapi detak jantung istirahat lebih tinggi dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Melansir The Times of India, seseorang dinilai sehat apabila detak jantungnya 60 hingga 100 denyut per menit, di mana angka yang lebih rendah menunjukkan kesehatan fisik yang lebih baik.
4. Lingkar pinggang Anda sehat
Pakar mengatakan, pinggang yang lebar memiliki garis hidup yang pendek.
Jika Anda memiliki lemak berlebih di bagian pinggang, Anda berisiko terkena diabetes tipe 2, penyakit jantung dan masalah kronis lainnya.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Biar Kurus: Ini 6 Aturan Main Diet Sehat yang Gampang Diterapin
-
Futsal dan Kesehatan Fisik yang Berdampak Besar
-
Dari Fun Run Hingga Push Bike, Ini Dia Festival Gaya Hidup yang Memadukan Teknologi dan Olahraga
-
Padel dan Kesehatan Mental Gen Z, Olahraga yang Jadi Ruang Healing
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis