Suara.com - Kasus hubungan seksual threesome guru honorer SND dan bersama kekasihnya AAPW di Buleleng, Bali tengah menjadi perhatian. Pasalnya, kedua pelaku melibatkan anak didik SND yang masih di bawah umur.
Kedua pelaku melakukan hubungan seks threesome berawal dari fantasi kekasih SND setelah menonton video porno di internet. Saat itu AAPW meminta SND mengajak salah satu siswinya untuk melakukan threesome.
SND pun mengajak muridnya berinisial V, untuk menemani ke indekos. Ia dibujuk melakukan hubungan seksual threesome dengan iming-iming akan dibelikan baju.
Kejadian ini tentu bisa berdampak fisik maupun psikis bagi korban, yakni V. Sebab, kasus ini termasuk jenis pemerkosaan.
Selain itu, kasus ini juga dapar menimbulkan kekhawatiran publik, terutama para orangtua. Karena predator seksual sekarang ini ternyata sudah merambah ke berbagai profesi dan komunitas yang membahayakan anak.
Psikolog klinis Kasandra Putranto pun berpendapat seharusnya kasus threesome guru honorer dan anak didiknya di Bali ini menjadi pembelajaran.
Menurut Kasandra, sekarang ini sistem pengamanan dan keamanan yang ketat untuk melindungi anak Indonesia sudah sangat diperlukan.
Hal ini guna mencegah para predator seksual masuk ke dalam lingkungan yang semestinya aman bagi anak-anak, termasuk sekolahan.
"Sudah saatnya diperlukan suatu sistem pengamanan dan keamanan serta perlindungan terhadap anak Indonesia terutama di dalamnya membuat kebijakan persyaratan cek latar belakang dan riwayat serta batasan untuk bekerja berada di dalam lingkungan anak," jelas Kasandra Putranto ketika dihubungi Suara.com, Jumat (8/11/2019).
Baca Juga: Nunung Sempat Idap Hipoksia, Apa Hubungannya dengan Gangguan Depresi?
Salah satu yang bisa dilakukan dengan memeriksa lebih dalam latar belakang calon pekerja. Ia menyebut perlunya pemeriksaan berkala sebelum mempekerjakan maupun memperpanjang masa kerja.
"Perlu dilakukan dalam batasan waktu tertentu dan diperpanjang hanya dengan pemeriksaan mendalam terhadap kinerja semua individu yang bekerja dalam lingkungan anak," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru