Suara.com - Demi Kesehatan, Kepala BPOM Minta PKL Diedukasi Soal Pangan Sehat
Food and Agriculture Organization (FAO) menyebut kebiasan pola makan tidak sehat dan aktivitas kurang gerak jadi faktor utama penyebab penyakit, bahkan faktor pembunuh dan pemicu kecacatan nomor 1 di dunia.
Masalahnya, bukan hanya masyarakat yang tidak membiasakan diri, tawaran dari para penjaja makanan khususnya pedagang kaki lima (PKL) kerap menggoda untuk produknya dikonsumsi, jadi sudah sepatutnya PKL juga diedukasi.
"Saya mengajak semua pihak untuk bersama bersinergi mengawal keamanan pangan di Indonesia baik melalui pembinaan maupun pengawasan. Para generasi milenial juga harus berperan serta secara aktif untuk mewujudkan Indonesia yang maju, terdepan dengan tingkat keamanan pangan yang unggul," ujar Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito di Mitra Terrace, Jakarta Selatan, Sabtu (9/11/2019).
Sebagai pengawas peredaran makanan, BPOM juga punya tantangan berat yakni banyaknya orang yang bermasalah dengan kesehatan baik kekurangan gizi maupun obesitas di Indonesia. Mengingat diperkirakan lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak berusia 5 sampai 19 di dunia mengalami obesitas.
Belum lagi, lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan.
"Tahun ini, kita dituntut untuk mampu mempromosikan aksi melawan kelaparan di seluruh dunia, memastikan keamanan pangan serta pola hidup dengan pangan yang bergizi dan sehat untuk seluruh penduduk di dunia," ungkapnya.
"Keamanan pangan kepada masyarakat khususnya generasi milenial dan PKL diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyiapkan dan mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi dalam rangka mewujudkan #zerohunger world," sambungnya.
Acara ini juga dihadiri para anak muda yang berasal dari berbagai pelajar SMA/SMK di Jakarta serta PKL yang menjajakan pangan aman dan bergizi di area Mitra Terrace, sebuah kafe dengan konsep food court atau pujasera yang banyak didatangi oleh kaula muda karena letaknya yang strategis.
Baca Juga: Di Forum WHO, Kepala BPOM Ungkap 3 Strategi Indonesia Lawan Obat Palsu
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa