Suara.com - Ria Irawan yang sedang menderita kanker, sekarang ini tengah dikabarkan bahwa kondisinya masih drop. Dewi Irawan, kakak Ria Irawan pun menceritakan kondisi adiknya melalui sebuah video yang diunggah ke Instagram.
Melalui video tersebut, Dewi Irawan memperlihatkan aktivitas Ria Irawan yang masih menjalani pengobatan kanker di rumah. Ia mengatakan sekarang ini Ria Irawan sedang menjalani pengobatan dengan metode oral kemoterapi.
"Kondisi adik saya sekarang bisa dibilang masih drop, sekarang Ria pengobatannya lagi oral kemoterapi," ujar Dewi Irawan dalam video yang diunggah ke akun Instagram Ria Irawan.
Ria Irawan pun harus mengonsumsi obat kemoterapi itu selama 6 bulan setiap harinya. Bahkan Ria Irawan harus minum 5 obat dalam sehari.
"Jadi minum obat kemonya pagi 2 kapsul, sore 3 kapsul. Itu kita bilangnya paket per 2 minggu. Terus kemo oral ini dalam waktu 6 bulan," ujarnya.
Dewi Irawan pun kesulitan menceritakan kondisi Ria Irawan sekarang. Ia hanya berharap ada keajaiban dari Tuhan untuk mengangkat penyakit adiknya.
"Ya kadang-kadang Ria masih ngeluh sakit, kayak pegang kepalanya. Ya kondisinya sih berat, mohon doanya aja sih ya. Semoga Allah kasih mukzizat, bisa diangkat penyakitnya,"
Pada umumnya, kemoterapi oral sama halnya kemoterapi menggunakan cairan infus. Dua jenis kemoterapi ini dirancang untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Sekarang ini metode kemoterapi oral pun semakin lazim untuk melawan kanker untuk jangka waktu tertentu. Tetapi, kemoterapi oral ini juga bisa menimbulkan sejumlah efek samping yang tak jauh beda dengan kemoterapi infus.
Baca Juga: Mengenal Payudara Prostetik Untuk Pengidap Kanker Payudara
Melansir dari Ascopost, berikut ini sejumlah efek samping yang mungkin ditimbulkan dari kemoterapi oral.
1. Efek kardiovaskular
Lisa Lohr, spesialis farmasi onkologi klinis di University of Minnesota mengatakan kemoterapi oral berkaitan dengan hipertensi. Ia mencatat bahwa pasien kanker mengalami peningkatan tekanan darah di minggu pertama kemoterapi oral.
Tetapi, efek kemoterapi oral dengan hipertensi biasanya akan mulai jelas terlihat setelah 1 bulan pengobatan. Karena itu, ia menganjurkan pasien kanker dengan kemoterapi oral untuk memeriksakan kondisi tubuhnya secara berkala.
2. Efek metabolik
Efek metabolik akibat kemoterapi oral ini menekankan pada hipotiroidisme yang gejalanya akan berbeda pada setiap pasien. Kondisi ini bisa terjadi dalam satu bulan perawatan kemoterapi oral dan gejala akan terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!