Suara.com - Tindakan bully di sekolah bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng. Seperti kasus yang dialami seorang gadis 7 tahun asal China yang mengalami kebutaan setelah mengalami bully dan dikerjai oleh teman-temannya di sekolah.
Gadis yang tidak disebutkan identitasnya ini diintimidasi oleh 3 anak laki-laki yang memasukkan potongan kertas ke dalam matanya. Kasus bullying yang dialami gadis 7 tahun ini terhitung paling ekstrem di sekolah.
Melansir dari World of Buzz, tindakan bullying ini dilakukan dengan cara dua anak laki-laki memegang tangan dan kaki anak perempuan tersebut. Sementara satu orang lagi merobek kertas yang merupakan tugas rumah milik anak perempuannya tersebut.
Setelah merobeknya, anak laki-laki tersebut langsung mendorong atau memasukkan serpihan kertas yang di robek ke mata gadis 7 tahun itu.
Sepulang sekolah, ibu dari gadis 7 tahun itu memperhatikan bahwa ada potongan-potongan kertas kecil di mata anaknya. Saat itulah sang ibu baru mengetahui bahwa anaknya sering diganggu oleh teman-temannya di sekolah.
Akhirnya, sang ibu membawa anaknya ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi mata anaknya yang kemasukan serpihan kertas. Dokter yang menangani anaknya pun terkejut karena belum pernah menemui kasus seperti ini.
Dokter mengatakan bahwa ada lebih dari selusin potongan kertas kecil di dalam mata gadis 7 tahun tersebut. Ternyata, anak tersebut sering mengalami kejadian serupa hampir setiap hari.
Sayangnya, orangtua baru mengetahui ada serpihan kertas di mata anaknya setelah beberapa kali anaknya mengalami kejadian tersebut. Sehingga serpihan kertas itu telah menumpuk sangat banyak di matanya.
Akibatnya, gadis itu mulai mengalami masalah penglihatan. Bahkan sekarang anak tersebut tidak bisa melihat sempurna seperti sebelumnya karena serpihan kertas yang menumpuk.
Baca Juga: Hari Ayah Nasional, Ayah Masa Kini Lebih Dekat dengan Anak
Tentu bukan hal mudah bagi kedua orangtuanya melihat kondisi penglihatannya yang memburuk. Tetapi, pihak sekolah justru tidak bisa mengambil tindakan tegas atas perbuatan murid-muridnya.
Kepala sekolah justru mengatakan bahwa tiga anak laki-laki yang melakukan tindakan tersebut tidak bermaksud mencederai, melainkan hanya untuk bersenang-senang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar