Suara.com - Deteksi Dini Kanker Serviks di Rumah Tingkatkan Kewaspadaan Perempuan
Deteksi dini kanker serviks penting bagi perempuan untuk mencegah terserang kanker serviks. Sebabnya, kanker serviks masih menjadi penyebab kematian utama bagi perempuan di dunia.
Kekinian, pemeriksaan non-invasif di rumah disebut mampu meningkatkan kewaspadaan dan keterlibatan perempuan dalam pemeriksaan kanker serviks. Hal ini merupakan temuan dari penelitian yang dipresentasikan baru-baru ini di sebuah konferensi kanker.
Dilansir VOA Indonesia, pemeriksaan baru yang non-invasif baru untuk pra-kanker serviks, yang disebut tes S5, bisa dilakukan di rumah dan didasarkan pada sampel urin atau swab vagina yang bisa dilakukan perempuan di rumah dan dikirim ke laboratorium.
Para peneliti mengamati perubahan dalam DNA yang terkait dengan gen manusia dan empat jenis human papillomavirus (HPV) yang paling berbahaya, infeksi seksual menular yang banyak terkait kanker serviks.
Prosedur ini dikembangkan oleh Belinda Nedjai dari Molecular Epidemiology Lab di Queen Mary University untuk perempuan yang tidak kembali ke klinik setelah hasil tes menunjukkan abnormal. Ini kata Nedjai biasanya terjadi para perempuan lanjut usia yang merasa pemeriksaan lanjutan menyakitkan.
Tetapi tes ini tidak sedemikian invasifnya dibandingkan tes dengan spekulum, kata Nedjai kepada AFP. Tes juga berlangsung cepat, hanya perlu wajtu beberapa jam untuk pemeriksaan setelah sampel dikirim ke laboratorium.
"Perempuan-perempuan ini bisa mengirim sampel dari swab atau urin dan kami bisa mengujinya. Ini akan berguna," katanya.
Saat ini, uji terbaik pemeriksaan kanker serviks adalah tes HPV dan pap smear, biasanya setelah hasil tes menunjukkan HPV positif. Pasien dengan hasil pap smear abnormal kemudian disarankan untuk menjalani pemeriksaan lain, yang disebut kolposkopi.
Baca Juga: Mahasiwi UI Temukan Manfaat Racun Ikan Lionfish untuk Obat Kanker Serviks
Pemeriksaan S5 bisa mengurangi jumlah perempuan yang dikirim untuk kolposkopi, kata Nedjai. Pemeriksaan itu diuji pada 620 pasien di Rumah Sakit Royal London yang memiliki pap smear abnormal atau tes HPV positif.
"Kami menemukan bahwa alat penggolongan S5 - dengan atau tanpa tes HPV - bekerja dengan baik pada sampel urin dan vagina," kata Nedjai, yang menyampaikan temuannya baru-baru ini di Konferensi Kanker National Cancer Research Institute (NCRI) di Glasgow.
"Ini membedakan antara perempuan yang tidak berisiko tinggi pra-kanker dan mereka yang berisiko tinggi."
Pada pasien yang menderita HPV, tes urin S5 mengidentifikasi lebih baik perempuan yang menderita jenis HPV yang lebih berisiko tinggi, kata Nedjai. Sampel vagina juga bekerja dengan baik.
Sebagai tes mandiri pada pasien yang belum di tes HPV, pra-kanker diidentifikasi pada sekurangnya 85 persen kasus positif.
Menurut WHO, ada lebih dari 311.000 kematian akibat kanker serviks pada 2018, dan sekitar 90 persen di negara-negara yang kurang berkembang. Penelitian ini belum mendapat tinjauan dari sesama ilmuwan. [VOA Indonesia]
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit