Suara.com - Bahaya Banget, Jangan Sepelekan Penyakit Kanker Paru
Menurut data Globocan 2018, kanker paru adalah jenis kanker yang paling banyak ditemukan baik pada laki-laki maupun perempuan di seluruh dunia dengan jumlah kasus 11,6 persen dari total 2.093.876 kasus kanker.
Bahkan kasus kematian akibat kanker paru mencapai angka 18,4 persen dari seluruh kasus kematian akibat kanker.
Di Indonesia sendiri, terdapat 348.809 kasus kanker baru dengan angka kematian mencapai 207.210. Dari angka tersebut, 30.023 didiagnosis sebagai kanker paru di mana 26.095 kasus berakhir meninggal dunia.
"Kanker paru merupakan sel kanker yang tumbuh dan ada di jaringan paru. Faktor risikonya adalah merokok aktif maupun pasif, polusi di lingkungan kerja, polusi udara, radiasi non ionisasi dan radiasi prosedur diagnostik," kata dr. Ceva Wicaksono dalam acara 'Kenali Kanker Paru, Bagaimana Pencegahan dan Pengobatannya' yang diselenggarakan CISC di Ruang Serbaguna RSCM, Jakarta Pusat, Sabtu, (16/11/2019).
Untuk mempermudah masyarakat dalam mengetahui informasi mengenai kanker, Cancer Information and Support Center (CISC) kerap melakukan diskusi yang menghadirkan pasien kanker dan keluarga pasien bersama ahli di bidangnya.
Kali ini CISC menggandeng Komite Penanggulangan Kanker Nasional (KPKN) untuk melakukan acara support group kanker yang menghadirkan dr. Ceva Wicaksono.
Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama, CISC juga baru saja merilis laman yang dapat di akses secara bebas yaitu di www.cancerclubcisc.org.
"Harapannya situs ini dapat menambah informasi tentang kanker. Sedangkan bagi para pasien dan penyintas kanker yang tergabung dalam CISC juga dapat menjadi 'Rumah Kedua' untuk berbagi kisah perjuangan hidup dan kegiatan yang dilakukan," ujar ketua CISC, Aryanthi Baramuli Putri dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Pakar Sebut Konsumsi Herbal Dapat Ganggu Proses Pengobatan Medis Kanker
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan