Suara.com - Kenali Generasi Sandwich, Saat Anda Harus Mengasuh Anak Sekaligus Orangtua
Pernah merasa galau dan dilema disaat bersamaan harus memberi pemahaman kepada orang tua sekaligus mengasuh anak? Tenang, Anda tidak sendiri karena itu berarti Anda masuk kategori generasi sandwich.
Generasi sandwich adalah keadaan di mana kita terhimpit di antara orang tua dan anak yang lebih kecil. Atau sebagai orang tua zaman now dan orang tua zaman old.
"Jadi kita harus ngasuh yang kecil sama ngasuh orangtua kita yang sudah lansia," ujar Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi dalam 'BincangShopee: Di Balik Kekuatan Keluarga' di Senayan City, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11/2019).
Nah, kalau sudah begitu pola asuhnya juga harus gunakan sandwich komunikasi, di mana kita harus paham tiap generasi punya kebutuhan yang berbeda. Sebagai ibu kita sedang mengasuh, dan orangtua kita juga ikut mengasuh kita berdasarkan pengalamannya sebagai ibu. Biasanya hal ini juga rentan konflik.
"Makanya perlu adanya teknik komunikasi dengan orang di atas kita, senior yaitu pakai si sandwich komuniasi. Karena basicly sangat susah membicarakan dengan orang yang sudah sepuh untuk tiba-tiba berganti mindsetnya," ungkap Saskhya.
Hal yang dilakukan pertama adalah terima alasan yang diberikan orangtua, ungkap rasa terima kasih telah membantu dan sebagainya. Saat suasana sudah mulai mencair, cobalah keluarkan opini atau sanggahan dengan cara yang baik dan ekspresif.
"Kalau semua oke, kita tutup dengan mengatakan terimakasih ya sudah bantuin, boleh ngga kita minta bantuan. Kenapa kaya gitu? Supaya para orangtua kita ini merasa berharga. Makanya tekniknya yang tadi," jelasnya.
Sebagai anak, kita juga harus paham pola komunikasi yang seperti apa yang cocok dengan kita. Agar lebih mudah, bisa juga membawa orang tua untuk ngobrol dengan ahli profesional, supaya tidak sekedar opini semata, tapi juga ada bukti ilmiah.
Baca Juga: Seperti Apa Pola Asuh Tepat untuk Generasi Alpha? Ini Kata Pakar
Perlu diingat, jika orang tua tetap bersikukuh maka tidak ada salahnya untuk mengatur batasan, seperti ada aturan tertentu di rumah pribadi dan di rumah kakek nenek. Jadi, pisah rumah jadi opsi yang paling memungkinkan.
"Nah, gini kalau pisah rumah itu lebih memudahkan karena kan ketemu kakek nenek sebentar dan cara ngaturnya mudah. Yaudah kalau di kakek nenek batasannya seperti apa di rumah kita seperti apa," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?