Suara.com - Ruben Onsu mengungkapkan alasan Betrand Peto meminum ASI Sarwendah karena putra angkatnya tersebut mengaku belum pernah merasakannya sejak kecil.
"Dikasih ASI itu karena ada satu momen di mana Betrand itu sedih dan diam saja. Betrand melihat adiknya disusui ibunya, Betrand hanya bilang, 'bahagia ya Bun jadi Tania, dia minum ASI'," ujar Ruben saat ditemui di kawasan Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Saat ditanyai lebih jauh, Betrand mengaku dirinya sejak bayi hanya bisa mengonsumsi teh manis saja.
"'Kenapa memangnya?', 'Kakak waktu kecil minum teh manis', itu kata Betrand," lanjut Ruben.
Mendengar hal itu, Ruben pun menawarkan apakah Betrand ingin mencicipi ASI Sarwendah.
"Ya sudah jadi saya tidak mau wawancara dia dan dia sudah jadi anak kami. Jadi saya tawarin, 'kakak mau minum susu bunda?' Kan ada susunya Wendah yang (udah) dipompa. Memang kami punya lemari es khusus ASI, ya itu buat betrand. Pagi dia minum kalau malam dia mau minum ya minum. Paling banyak dua sampai tiga kali sehari," tambahnya lagi.
Dari penuturan Betrand, hal ini tentu cukup membuat terenyuh, mengingat sejak kecil ia hanya diberi teh manis alih-alih ASI yang dibutuhkan bayi untuk perkembangannya.
Melansir laman Kementerian Kesehatan Australia, bayi sebenarnya belum boleh diberi minuman manis, seperti teh, susu yang memiliki rasa, serta jus.
"Hal ini dapat membuat bayi sakit dan menyebabkan kerusakan gigi serta penambahan berat badan. Teh tidak baik untuk bayi dan bisa melemahkan darah si bayi," lapor Kementerian Kesehatan Australia.
Baca Juga: Betrand Peto Minum ASI Sarwendah di Umur Remaja, Ini Kata Pakar
Dr. Parimala V Thirumalesh, MBBS, MD, seorang Konsultan Senior - Neonatologi & Pediatri, Rumah Sakit Aster CMI, pun tidak merekomendasikan anak-anak, bahkan bayi, diberi teh.
"Saya akan merekomendasikan untuk tidak memberi kafein pada anak-anak dalam bentuk apapun, baik teh maupun kopi. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih mungkin dirugikan oleh asupan kafein," tuturnya, melansir Times of India.
Jika benar-benar harus memperkenalkan teh pada anak, pastikan itu adalah herbal dan sesuatu yang memiliki manfaat obat, tambahnya.
"Jika Anda tidak dapat menghindari menyajikan teh berkafein, pastikan itu diseduh dengan ringan dan disiram atau dengan susu tambahan. Anak-anak cenderung kurang tidur dan menjadi hiperaktif setelah mengonsumsi kafein sehingga yang terbaik adalah dihindari," jelasnya lagi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja