Suara.com - Pengguna rokok elektronik yang biasa dipanggil Vaper dari Jawa Timur (Jatim), mulai melakukan perlawanan.
Ratusan vaper tersebut datang dengan membawa hasil rontgen paru-paru mereka.
Aksi yang dilakukan oleh sekitar 300an vaper ini, dilakukan untuk melawan ide pelarangan penggunaan rokok elektronik, oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kegiatan ini ditujukan ke masyarakat, mensosialisasikan vape ini seperti apa. Yang menjadi pertanyaan publik ini kan vape ini berbahaya atau tidak. Nah, kita buat event seperti ini dengan membawa bukti foto rontgen juga, bikin event dan kita sampaikan, bahwa kami yang sudah vape dari awal kami semua baik-baik saja," ujar Agung Subroto, Humas Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (Apvi) Provinsi Jawa Timur, Minggu (24/11/2019).
Selain itu, kegiatan ini juga menindaklanjuti, kematian orang dikarenakan penggunaan rokok elektronik, yang ada di Amerika.
"Ada berita vape itu berbahaya dan menyebabkan mati, tadi ada dokter yang menjelaskan, penyebabnya apa, ada yang dari PHC, dari Ganjanya pun yang ilegal, bukan ganja yang legal di Amerika, meninggalnya yang gara-gara ilegal ini. Dengan kejadian itu, kami bikin aksi, dilaksanakan 7 tempat, mungkin tidak dalam waktu bersamaan, tapi bergantian," beber Agung lagi panjang lebar.
Tak tanggung-tanggung, dalam kegiatan yang diusung oleh pemakai rokok elektronik, juga mengundang seorang dokter, agar bisa mengomentari penggunaan rokok elektronik alias vape.
Ada dr Arifandi Sanjaya dari Bandung, dan Ario Bimmo, Chairman Koalisi Indonesia Bebas Tar.
Dokter Arifandi Sanjaya menjelaskan, bahwa semua pemakaian yang berlebihan pasti berbahaya, tetapi dia juga menjelaskan bahwa efek negatif rokok elektronik lebih kecil, dibandingkan rokok konvensional.
Baca Juga: Asosiasi Vape Sebut Kematian Akibat Vape di AS Akibat Campuran Ganja
"Nikotin tidak menyebabkan kanker. Tubuh membutuhkan nikotin, bukan tar," ujar Arifandi dalam kesempatan yang sama.
Sementara, untuk lingkungan pengguna rokok elektronik, Arifandi sempat menjelaskan beberapa keluarga temannya, rumahnya sudah bebas dari asap rokok, dan hanya ada uap vapor.
"Dampak dalam lingkungan sekitar, Vape cukup efektif menghentikan merokok. Sekarang beberapa teman sudah berhenti merokok, tapi memakai vapor, termasuk saya sendiri," imbuhnya.
"NRT: Nicotine Replacement Therapy, tapi saya tidak menyarankan, bagi yang bukan perokok, untuk menggunakan Vape. Jadi vape sendiri tidak ada Tar, dan Karbon monoksida, dipastikan lebih sehat dibanding rokok konvensional," papar Arifandi.
Di acara tersebut diundang pula pihak Bea Cukai, Disperindag, BNN Provinsi, dan juga BPOM. Sayangnya pihak BPOM Jatim tidak hadir dalam kegiatan ini.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!