Suara.com - Tidak semua perempuan mengalami haid yang datang teratur setiap bulannya, dengan siklus yang hampir sama setiap bulan, yaitu antara 25-38 hari. Beberapa perempuan mengalami haid tidak teratur, dengan siklus di atas 38 hari, dan selalu berbeda-beda setiap bulannya.
Kerap bikin was-was, karena kadang, haid tidak teratur menunjukkan adanya masalah pada organ reproduksi perempuan. Tapi, apa saja sih yang menyebabkan haid tidak teratur?
Penyebab haid tidak teratur sendiri cukup beragam, namun untuk sampai pada diagnosis tertentu, tentu harus melalui evaluasi dokter. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab haid tidak teratur dan gejalanya, seperti dilansir dari Medical News Today, Jumat (29/11/2019).
1. Penggunaan alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi yang mengandung hormon, seperti pil KB atau IUD, dapat menyebabkan perdarahan yang tidak teratur. Ini karena alat kontrasepsi tersebut cenderung mengganggu kestabilan hormon reproduksi dalam tubuh. Akibatnya, darah haid yang keluar kadang jadi lebih sedikit, atau tidak haid sama sekali. Namun untuk lebih memastikannya, cobalah berkonsultasi dengan dokter, ya.
2. Ketidakseimbangan tiroid
Masalah pada tiroid, misalnya tiroid kurang aktif (hipotiroid), dapat menyebabkan periode haid menjadi lebih lama dan lebih berat.
Sebaliknya, hipertiroid atau tingginya tingkat hormon tiroid, dapat menyebabkan periode haid menjadi lebih pendek dan ringan. Jika ini yang terjadi, gejala lain yang juga mungkin dialami adalah berat badan turun mendadak, kecemasan dan kegugupan, serta pembengkakan di pangkal leher yang merupakan tanda umum kelainan tiroid.
3. Ibu menyusui
Menyusui membuat hormon prolaktin yang bertanggung jawab dalam produksi ASI membuat Anda tidak haid sama sekali. Tapi, ini cuma sementara, kok. Haid akan segera kembali normal setelah Anda berhenti menyusui.
4. Stres
Hormon kortisol, hormon yang berkaitan dengan stres, meningkat ketika kita kita sedang stres. Hormon ini secara tidak langsung memengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus haid. Jadi, tak heran jika siklus haid jadi terganggu akibat proses pelepasan sel telur (ovulasi) yang tidak normal.
Baca Juga: Belum Haid, Siti Badriah Harap-Harap Cemas Menanti Kehamilan
5. Perimenopause atau pramenopause
Ini adalah fase transisi sebelum seorang perempuan memasuki masa menopause. Siap-siap, biasanya ini terjadi pada usia 40-an, meski bisa saja terjadi lebih awal. Fase ini bisa berlangsung selama 4 hingga 8 tahun, dimulai dengan perubahan pada siklus haid.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
Terkini
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!