Suara.com - Kenang Kematian Bayinya, Ibu Ini Sumbang ASI untuk Menolong Bayi Lain
Tak ada orangtua yang membayangkan jika bayi yang mereka lahirkan menderita kelainan genetik atau cacat lahir. Hal inilah yang dialami oleh pasangan Sierra dan Lee Stratfield.
Dilansir dari Times of India, saat pasangan ini mengetahui bahwa bayi mereka menderita masalah genetik yang disebut Trisomy 18, mereka segera menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk, bayi mereka mungkin tidak dapat hidup bahkan untuk sehari pun.
Meski merasa hancur dan sedih, mereka memutuskan untuk terus melanjutkan kehamilan dan menghabiskan semua waktu yang mereka miliki agar bisa bersama dengan bayi mereka.
Sementara banyak bayi yang menderita diagnosis yang sama meninggal di dalam rahim, bayi mereka, yang mereka beri nama Samuel dilahirkan sebelum waktunya dan berhasil bertemu dengan orangtuanya walau hanya beberapa jam saja.
Samuel dilahirkan melalui operasi caesar darurat pada 5 September 2019 lalu dan hidup kurang dari tiga jam. Namun bagi pasangan ini, waktu tersebut benar-benar sangat berarti bagi mereka.
Setelah kepergian Samuel, Sierra memutuskan untuk melakukan sesuatu yang besar dan bermanfaat bagi bayi lainnya. Jadi, beberapa bulan setelah melahirkan Samuel, ia memutuskan untuk menyumbangkan ASInya untuk bayi lain yang membutuhkan.
Pada 13 November, yang seharusnya menjadi tanggal kelahiran putranya, Sierra menyumbangkan kantong-kantong ASI ke bank ASI terdekat untuk mengenang Samuel.
Kantong-kantong ASI itu ia kumpulkan selama 63 hari berturut-turut setelah kepergian Samuel. Sierra memompanya secara rutin dan ia kumpulkan. Baginya, cara ini adalah cara terbaik untuk mengenang sang putra.
Baca Juga: 5 Berita Kesehatan: Payudara lelaki keluarkan ASI, Batuk Gejala Kanker Paru
Dia juga berbagi pesan yang emosional dan menyentuh hati, berbicara tentang pengalaman itu. Dalam media sosialnya, Sierra mengatakan bahwa keputusan untuk menyumbangkan ASI adalah salah satu cara untuk berhubungan dengan bayinya, sekaligus bisa menyelamatkan hidup seseorang.
Postingannya telah menerima lebih dari 5.000 share dan menjadi viral.
"Aku tidak bisa menyelamatkan hidup Samuel, tapi mungkin aku bisa menyelamatkan hidup bayi lain, aku tidak bisa mengendalikan diagnosis Samuel. aku tidak bisa mengendalikan hidupnya atau kematiannya, tetapi aku bisa mengendalikan apa yang bisa kulakukan sesudahnya," tulisnya.
"Itu adalah perasaan yang baik, mengetahui bahwa aku akan membantu orang lain yang membutuhkan, tetapi ini juga sangat emosional," tambah dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek