Suara.com - Hari Disabilitas Internasional akan kembali diperingati pada Selasa (3/12/2019) besok. Untuk menyambutnya, Diveable menggelar kegiatan untuk penyandang disabilitas di Hotel Tentrem Yogyakarta, Minggu (1/12/2019) kemarin.
Kali ini Diveable mengajak penyandang tuna rungu atau tuli untuk belajar menyelam. Acara bertajuk "Dive with Deaf" itu diikuti oleh 12 peserta tuli dan 1 cereberal palsy.
Diveable sengaja mengajak para tuli untuk menyelam karena ingin menyampaikan bahwa olahraga yang tergolong ekstrem ini bisa dilakukan oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas.
"Karena kita ingin membuktikan kalau mereka yang takut air, mereka yang merasa dirinya kecil karena ada keterbatasan fisik itu mereka bisa," ujar Meyra Marianti, founder Diveable.
Benar saja, acara "Dive with Deaf" ini pun disambut antusias oleh para penyandang tuli. Mereka terlihat sangat bersemangat ketika diberi pembelajaran dan diminta melakukan langsung cara menyelam di kolam renang Hotel Tentrem Yogyakarta.
Guruh Hizbullah Alim, salah satu peserta tuli mengaku sangat senang bisa mengikuti acara ini. Pria 24 tahun ini semakin antusias karena memang belum pernah terlibat dalam kegiatan menyelam.
"Jadi tertarik karena sebelumnya belum pernah ada yang seperti ini. Awalnya sempat bingung, terus dikasih tahu kalau akan diajarkan oleh profesional sehingga lebih tenang. Apalagi ada tim sar yang ikut menyelam," ujar Alim menggunakan bahasa isyarat.
Alim mengaku yang sebelumnya tidak pernah mencoba menyelam, kini sudah sedikit memahami caranya setelah terlibat dalam kegiatan hari itu.
Begitu pula dengan Lia Nur Rochma yang sudah penasaran ingin merasakan sensasi menyelam sejak lama tetapi belum pernah tersampaikan. Lia mengaku pernah mencoba belajar menyelam tetapi berakhir gagal karena terhambat komunikasi dengan pendampingnya.
Baca Juga: Sambut Hari Disabilitas Internasional, Diveable Ajak Para Tuli Menyelam
"Dulu aku pernah nyoba snorkeling di pantai. Jadi mereka ngajarin tapi ada hambatan komunikasi. Akhirnya ya udah batal, menyerah. dan pulang. Padahal pengin banget belajar menyelam," ujar wanita 28 tahun ini, tentunya dengan menggunakan bahasa insyarat.
Karena itulah, mereka sangat bersemangat ketika pertama kali mendengar ada acara "Dive with Deaf" di Jogja. Beruntungnya, mereka memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan menyelam kali ini.
Mereka juga mengaku tidak ada persiapan khusus, hanya menyiapkan mental sebelum menyelam. Keduanya tidak menampil sempat gugup ketika pertama kali masuk ke dalam air dan mencoba alat pernapasan.
"Persiapan khususnya lebih ke mental. Jadi tadi awalnya gugup waktu pertama kali menyelam ke air sama pegang alat pernapasannya. Tapi setelah itu, ya udah langsung praktek, pengajarnya juga bisa bahasa isyarat jadi lebih tenang," jelas Alim.
Alim maupun Lia merasa sangat senang akhirnya bisa belajar menyelam. Mereka sempat mengalami hambatan dalam hal mengatur napas tapi justru itu menjadi tantangan tersendiri.
Mereka harus menggunakan mulut untuk bernapas. Jadi, keduanya sempat belajar menggunakan alat pernapasan berulang-ulang karena tidak paham caranya bernapas sebelum akhirnya lanjut ke tahap menyelam.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?