Suara.com - Kota Depok, Jawa Barat, sedang dihebohkan karena menyandang status kejadian luar biasa (KLB) akibat wabah Hepatitis A yang menjangkit ratusan siswa SMPN 20 Depok.
Kemenkes RI mendata hingga kini tercatat 171 orang positif terpapar Hepatitis A dari 262 yang menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT) karena mengalami gejala Hepatitis A.
Ketua PB Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia, Dr. dr. Irsan Hasan, Sp. PD. KGEH, mengatakan satu-satunya jalur yang bisa menularkan virus hepatitis hanyalah melalui mulut. Biasanya lewat makanan yang tercemar atau orang yang tidak bisa menjaga kebersihan saat makan, sehingga virus masuk.
"Virus ini kalau masuk, masuknya kan lewat mulut, tertelan masuk ke lambung. (Padahal) lambung itu asam, tapi hebatnya virus hepatitis A ini super kebal, dia tahan terhadap asam, dia tahan terhadap dingin, di dalam es pun dia bisa hidup. Tapi dia tidak tahan pada panas," ujar dr. Irsan saat konferensi pers di Kemenkes RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
Masalahnya, kata dr. Irsan, Depok masih mengadaptasi kebiasaan orang Jawa Barat, yaitu suka mengonsumsi sayuran mentah alias lalapan. Kebiasaan ini bisa jadi potensi penularan, apalagi jika sebelum dikonsumsi sayuran tidak dicuci dan dibersihkan dengan benar terlebih dahulu.
Fenomena ini seperti halnya di Amerika masih terjadi kasus hepatitis. Seperti lalap, ahli menghubungkannya dengan kebiasaan makan salad atau sayur-sayuran yang tidak dijaga kebersihannya.
"Sebetulnya yang penting dibilas. Jadi, kalau mau makan, dicuci dibersihkan. Jadi tetap boleh makan lalap asal dibersihkan, karena nggak mungkin lalap itu dipanaskan sampai 90 derajat. Jadi, sekali lagi kebersihan," terang dr. Irsan.
Virus ini jika sudah masuk ke usus, maka ia akan berkembang di sana, lalu menyebar ke liver atau hati. Nah, yang bisa menular, karena sebagian virus bersarang di usus lalu keluar saat manusia buang air besar. Saat sehabis vuabg air besar, tidak mencuci tangan dengan benar lalu kotoran terkena makanan, maka ia akan terjangkit atau tertular.
"Kalau dia ke WC cuci tangan nggak bener, berarti nggak terbuang semua, kemudian akan jadi sebuah kuman. Jadi nomer satu cuci tangan. Kalau sudah cuci tangan, berharap akan bagus akan bersih," tutup dr. Irsan.
Baca Juga: Hepatitis A Serang Siswa SMP di Depok, Waspada Keamanan Jajanan Sekolah
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif