Suara.com - Klinik Pintar IDI Menjawab Permasalahan Keterbatasan Faskes Pasien JKN
Perkembangan teknologi menyebabkan disrupsi di beragam industri, termasuk industri kesehatan. Di sisi lain, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam industri kesehatan, khususnya oleh penyedia fasilitas kesehatan (faskes).
Dr. Daeng M. Faqih, S.H., M.H., selaku Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), mengungkapkan, tantangan yang sedang dihadapi industri kesehatan merupakan hal mendasar yang tidak hanya dirasakan oleh klinik sebagai penyedia fasilitas kesehatan namun juga oleh dokter, pasien, hingga pemerintah.
”Di satu sisi, pasien yang berobat, terutama ke fasilitas kesehatan tingkat primer (FKTP), meningkat karena Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), namun mereka menghadapi kendala seperti waktu menunggu yang lama dan tidak pasti, standarisasi layanan yang tidak merata, akses kepada layanan klinik yang masih manual," kata dokter Daeng saat ditemui Suara.com, Rabu (18/12/2019) di kawasan Jakarta Pusat.
Sementara, sambungnya, profesi dokter juga menghadapi tantangan berat, banyak dokter umum yang struggling melayani pasien namun harus tetap bisa mendapatkan penghasilan yang memadai. Bahkan dokter dituntut untuk terus memberikan pelayanan terbaiknya untuk masyarakat, tapi tidak ditunjang dengan kemudahan sarana dan prasarana yang memadai.
Menyadari hal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menghadirkan 'Klinik Pintar IDI' melalui kerja sama dengan Medigo, sebuah startup kesehatan yang berfokus pada digitalisasi rumah sakit dan klinik.
"Klinik Pintar IDI membina kerjasama point-operation dengan klinik konvensional dan diharapkan dapat menambah existing revenue klinik dengan peningkatan kapitasi BPJS, meningkatkan pelayanan pasien umum, optimalisasi layanan klinik (vaksinasi, imunisasi, dsb)," jelasnya.
Selain itu, Klinik Pintar IDI juga memungkinkan klinik menambah revenue dengan melayani pasien di luar fasilitas kliniknya seperti rujukan ke mitra rumah sakit dan layanan telemedicine antar faskes, layanan home care, dan health monitoring untuk pasien yang dirawat di rumah.
Harya Bimo selaku CEO Medigo mengatakan Klinik Pintar IDI akan menjadi jaringan klinik digital #1 di Indonesia untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh seluruh stakeholders industri kesehatan di era JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
Baca Juga: Miris, Warga Kawasan Wisata Ini Tak Miliki Faskes Memadai
“Klinik Pintar IDI memberikan solusi total pengelolaan klinik modern yang bertujuan untuk memberdayakan dokter-dokter di Indonesia dan juga mengedepankan Value Based Care yang memungkinkan pasien mendapatkan akses mudah terhadap pengalaman layanan kesehatan yang baik (good patient experience), hasil layanan kesehatan yang lebih baik (better patient outcome), dan biaya yang murah (affordable cost)," kata Bimo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Dean James Cetak Rekor di Liga Europa, Satu-satunya Pemain Indonesia yang Bisa
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif