Suara.com - Ada beberapa bentuk terapi pergantian hormon yang bisa meningkatkan atau menurunkan risiko kanker payudara.
Sebuah penelitian menemukan wanita yang mengonsumsi obat hormon estrogen, sekitar 23 persen lebih rendah mengembangkan penyakit tersebut. Bahkan risiko mereka meninggal akibat tumor payudara 44 persen lebih rendah.
Para ilmuwan dari University of California mengatakan pengobatan alternatif yang menggabungkan estrogen dan progestin mungkin berbahaya.
Wanita dengan bentuk yang lebih umum ini memiliki kemungkinan 29 persen lebih tinggi untuk mengembangkan kanker payudara daripada mereka yang menggunakan plasebo.
Rata-rata wanita mengalami menopause pada usia 55 tahun dengan gejala umum termasuk hot flushes, perubahan suasana hati dan hilangnya hasrat seksual.
Sekitar satu juta wanita di Inggris menggunakan obat hormon HRT untuk membantu mereka mengatasi gejala tersebut dan meningkatkan kesehatan tulang.
Para peneliti yang dipimpin oleh Prof. Rowan Chlebowski telah menganalisis pada 27 ribu wanita pascamenopause yang berusia 50 hingga 79 tahun.
Mereka yang telah menjalani histerektomi menerima estrogen atau plasebo selama 7,2 tahun dan dipantau selama 16,1 tahun. Sedangkan mereka yang memiliki uterus utuh diberi diberi terapi kombinasi atau plasebo selama 5,6 tahun dan dilacak selama 18,3 tahun.
Sebuah studi Lancet awal tahun ini menemukan kedua bentuk HRT meningkatkan risiko kanker payudara selama lebih dari satu dekade setelah pengobatan berakhir.
Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: Siswa SMA Temukan Obat Kanker dari Akar Bajakah
"Kami telah lama mengetahui bahwa bentuk-bentuk HRT tertentu dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Studi ini juga mewarkan wawasan baru tentang bagaimana berbagai jenis HRT dapat memengaruhi risiko ini dengan cara berbeda," jelas Baroness Delyth Morgan dikutip dari The Sun.
Penelitian ini pun menunjukkn bahwa HRT yang mengandung estrogen bisa mengurangi risiko kanker payudara pada wanita yang telah menjalani histerektomi.
Dr. Melanie Davies dari University College London Hospitals mengatakan estrogen dan progestin memiliki efek berlawanan pada payudara. Sehingga kombinasi HRT standar meningkatkan risiko kanker payudara.
Sebaliknya, konsumsi HRT hanya dengan kandungan estrogen bisa mengurangi risiko kanker payudara.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja