Suara.com - Memasuki musim hujan seperti sekarang, segala macam jenis penyakit menular ringan yang menganggu dipastikan akan mulai bermunculan, di antaranya adalah batuk, pilek, dan demam.
Angka kejadian penyakit-penyakit ini juga dipastikan semakin meningkat, karena akan sangat mungkin terjadi penularan antara orang yang sakit kepada orang lain.
Pakar kesehatan sekaligus ketua dari Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA), dr. Hari Paraton, Sp.OGK, mengungkapkan mengenai adanya budaya mengingatkan orang sakit.
Budaya tersebut dibuat agar orang yang tengah sakit diimbau untuk mengambil istirahat agar sakitnya tidak semakin parah. Selain itu, imbauan tersebut juga akan memiliki efek lebih panjang karena memungkinkan risiko orang lain tertular penyakit semakin kecil.
Lalu, apa saja hal yang bisa kita lakukan sebagai bagian dari budaya saling mengingatkan?
Kata dr. Hari, salah satunya adalah meminta orang yang tengah sakit untuk menggunakan masker saat beraktivitas. "Kalau di kantor, yang sakit flu satu, satu orang itu yang pakai masker. Bukan satu kantor lainnya yang pakai masker," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis, (19/12/2019).
Kedua, jangan lupa untuk meminta kerabat yang sakit, terutama demam dan flu, untuk selalu membawa sapu tangan atau tisu. "Ingatkan cara bersin yang benar. Saat bersin, pakai sapu tangan atau tisu, bukan ditutup tangan langsung."
Ketiga, ingatkan kerabat atau teman yang sakit untuk mengambil waktu istirahat. Kata dr. Hari, jangan sampai hanya karena membiarkan flu, malah akan membuat kondisi daya tahan tubuh semakin turun.
Bila memang terpaksa harus ke dokter, dr. Hari mengingatkan pentingnya pasien untuk menolak pemberian antibiotik yang tidak diperlukan. Jika pasien merasa ragu, pasien bisa melakukan pemeriksaan leukosit. "Kalau leukosit normal, dia kena infeksi virus (tidak perlu antibiotik). Kalau terlalu rendah atau terlalu tinggi, itu baru karena bakteri," tutupnya.
Baca Juga: Kasus Baru, Pria Tertular DBD Usai Berhubungan Intim dengan Pasangannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar