Suara.com - Ada banyak faktor risiko dari stroke, mulai dari gaya hidup, merokok, hingga kondisi kesehatan seseorang seperti diabetes.
Baru-baru ini, para peneliti telah memulai mengeksplorasi durasi tidur sebagai faktor risiko potensial lainnya.
Beberapa penelitian menemukan, terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular, termasuk stroke.
Menurut temuan ini, yang dilansir dari Medical News Today, kurang tidur secara teratur dan tidur lebih lama dari 7 jam per malam dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih tinggi.
Sekarang, sebuah penelitian yang muncul dalam jurnal Neurology menemukan hubungan antara tidur siang hari, tidur berlebihan, dan risiko stroke.
Penelitian baru ini dilakukan oleh Xiaomin Zhang, dari Huazhong University of Science and Technology di Wuhan, China.
Mereka melakukan penelitian pada 31.750 orang di China yang diketahui tidak memiliki riwayat stroke atau masalah kesehatan serius lainnya di awal penelitian.
Setelah menanyakan tentang pola dan kebiasaan tidur siang mereka serta mengawasi kehidupan mereka selama 6 tahun, tim menemukan ada kasus 1.557 stroke di antara para peserta selama periode penelitian.
Berdasarkan perhitungan, mereka yang tidur selama 9 jam atau lebih per malam 23% lebih mungkin untuk mengalami stroke daripada mereka yang secara teratur tidur hanya 7-8 jam setiap malam.
Baca Juga: Bukan Kuning, Ternyata Ini Warna Cahaya Terbaik untuk Membuat Cepat Tidur
Peneliti juga menyimpulkan, orang-orang yang tidur lebih dari 9 jam dan tidur siang selama lebih dari 90 menit per hari memiliki risiko stroke 85% lebih tinggi.
Meski begitu, peneliti mengakui beberapa keterbatasan dalam pekerjaan mereka, serta fakta bahwa diperlukan lebih banyak penelitian.
Pertama, penelitian observasional yang tidak dapat dibuktikan dengan sebab akibat. Kedua, penelitian ini tidak menjelaskan adanya gangguan hidup lain yang mungkin memengaruhi hasil.
"Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami bagaimana tidur siang yang panjang dan tidur lebih lama di malam hari dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke," ujar dr. Zhang.
"Tapi studi sebelumnya menunjukkan tidur siang dan tidur malam lebih lama memiliki perubahan yang tidak menguntungkan dalam kadar kolesterol dan peningkatan lingkar pinggang, keduanya di antaranya adalah faktor risiko stroke," sambungnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak