Suara.com - 5 Tren Parenting Ini Diprediksi Populer di Tahun 2020, Apa Saja?
Menjelang akhir tahun biasanya banyak yang memprediksi tren-tren di tahun mendatang, sehingga mereka bisa mempersiapkannya dengan matang. Seperti halnya musik, film, dan fashion, dalam dunia parenting atau pengasuhan anak juga ada trennya loh.
Mengutip laman Metro Parent, Rabu (25/12/2019) sudah tidak bisa lagi orang tua menerapkan pola pengasuhan lama seiring teknologi yang berkembang. Itu artinya di tren 2020 orang tua dituntut harus bisa kreatif, dari membuat kreasi resep hingga praktik disiplin baru.
Berikut 5 tren parenting yang diprediksi akan digunakan orang tua untuk mengasuh anaknya di 2020 mendatang.
1. Kotak anak
Selayaknya kotak ajaib, keberadaan kotak yang berisi kebutuhan anak di setiap momen akan menjadi tren di 2020. Kotak ini menuntut para orang tua untuk disiplin, karena akan menempatkan barang untuk kondisi berbeda di kotak masing-masing.
Misalnya kotak makan makan, kotak mainan, kotak obat-obatan, hingga kotak pakaian. Cara ini akan memudahkan dalam pencarian barang dan jadi lebih rapi dan tersusun, juga membuat anak akan disiplin menempatkan sesuatu pada tempatnya.
2. Membatasi gadget
Memang kini kita tidak bisa lepas dari gadget, tapi bukan berarti tidak bisa dibatasi. Beberapa bukti menunjukkan gadget bisa memengaruhi perkembangan otak anak, tapi bukan berarti mereka tidak boleh bermain gadget, karena gadget tetap bisa membantu saat mereka dihubungi orang tua. Faktanya, menggunakan gadget sewajarnya bisa menghasilkan pikiran dan tubuh yang lebih sehat untuk anak-anak.
Baca Juga: Siap Berwisata di Tahun Baru, Ini 10 Tren Traveling di 2020
3. Memperkenalkan menu makanan baru
Jika melihat menu di restoran cepat saji, menu makanan untuk anak-anak hanyalah chicken nugget, burger mac, keju, hot dog, dan keju panggang. Maka cobalah orang tua mengajak anak untuk lebih mengeksplorasi makanan. Termasuk beberapa restoran yang harus merubah menunya.
4. Beri hukuman tanpa memukul
Banyak kisah dan menjadi viral tentang anak-anak yang dipukuli oleh orang yang lebih dewasa, saat si anak melakukan kesalahan. Meski sebagaian akhirnya terlihat baik-baik saja, tapi memukul punya efek berbahaya dalam jangka panjang.
Jadi 2020, menghukum dengan cara memukul sudah tidak lagi dilakukan. Agar membuat anak jera, cobalah dengan biarkan anak merasakan konsekuensi atas kesalahannya, cara ini lebih ampuh dibanding menghukum dengan memukul.
5. Produk bayi ramah lingkungan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan