Suara.com - Apakah Anda pernah berpikir mengapa tiba-tiba menjadi seseorang yang pelupa, tapi sesaat kemudian mudah mengingat? Ternyata daya ingat seseorang berkaitan dengan waktu.
Penelitian oleh Universitas Tokyo telah menemukan bahwa ingatan seseorang menjadi lebih buruk ketika pagi hari atau setelah bangun tidur. Lalu seseorang harus berusaha menginggatnya di sore hari.
Mereka telah membuktikan penelitian dengan mengidentifikasi gen pada tikus yang tampaknya memengaruhi daya ingat pada waktu tertentu. Mereka juga mencari tahu alasan tikus lebih pelupa dalam waktu tertentu.
Melalui penelitian yang dilansir dari Daily Mail tersebut, mereka memercayai bahwa siklus tidur dan bangun berkaitan dengan pembentukan memori seseorang. Para ahli mengatakan orang melupakan sesuatu karena mereka tidak mempelajarinya dengan benar.
Selain itu, seseorang mungkin saja tidak mengingatnya karena tidak menyimpan ingatan itu di otak. Karena itu, peneliti merancang tes memori yang bisa membedakan seseorang lupa karena tidak belajar dengan tidak mampu mengingat baik di otak.
Para peneliti lantas menguji ingatan tikus muda jantan dan betina. Mereka membuat tikus menjelajahi objek baru selama beberapa menit.
Kemudian, para peneliti kembali mengamati berapa lama tikus menyentuh objek itu ketika diperkenalkan kembali. Hasilnya, tikus membutuhkan waktu lebih lama utnuk menyentuh benda yang pernah mereka lihat sebelumnya.
Pada tahun 1950-an, penelitian terhadap pasien amnesia terkenal Henry Molaison juga mengungkapkan bahwa hippocampus sangat penting untuk membentuk ingatan jangka panjang.
Molaison yang hippocampus-nya rusak selama operasi dimaksudkan untuk membantu mengendalikan serangan epilepsi, tidak lagi bisa menyimpan kenangan baru setelah operasi.
Baca Juga: Orang yang Lahir Bulan April Berisiko Sakit Jantung, Ini Alasannya!
Namun, ia masih bisa mengakses beberapa ingatan yang telah terbentuk sebelum operasi. Hal ini menunjukkan bahwa ingatan jangka panjang dari peristiwa tertentu disimpan di luar hippocampus.
Para ahli percaya ingatan ini disimpan dalam neokorteks, yakni bagian otak yang juga bertanggung jawab atas fungsi otak seperti perhatian dan perencanaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial