Suara.com - Imbas Trotoar Lebar, Jalan Kaki Diprediksi Jadi Tren Hidup Sehat 2020
Pemerintah tengah gencar memperbaiki trotoar dan fasilitas transportasi umum agar nyaman digunakan. Ini juga dilakukan demi membuat masyarakat mau bergerak dan melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki dan bersepeda.
Spesialis Kedokteran Olahraga, dr. Andi Kurniawan, Sp.KO membenarkan saat ini, khususnya di kota besar seperti Jakarta, keinginan untuk berjalan kaki semakin meningkat. Dan jika seperti ini berlanjut ia optimis berjalan kaki akan jadi tren di 2020 mendatang.
"Dibandingkan harus naik kendaraan umum atau kendaraan pribadi, kalau memang itu bisa naik kendaraan umum terus kemudian bisa jalan dan segala macem, menurut saya tren berjalan kaki juga meningkat," ujar dr. Andi saat dihubungi Suara.com baru-baru ini.
Tren ini akan meningkat seiring waktu mobilitas sedang tinggi saat berangkat atau berangkat kerja, yakni pagi dan sore hari. Mengingat saat itulah masyarakat banyak keluar untuk sekedar pulang, bertemu kerabat atau untuk makan malam dan makan siang, dan biasanya mereka berjalan kaki.
Meski bakal menjadi tren, tidak lantas PR pemerintah sudah usai, karena fasilitas yang sudah ada harus diiringi dengan kepedulian dan ketegasan pemerintah terhadap aturan, karena masih banyak ditemukan motor parkir dan melaju di atas terotoar. Juga jalur sepeda yang masih kerap dilalui kendaraan bermotor.
"Yang jadi masalah sekarang pengguna jalan masih tidak menghargai, terutama motor naik trotoar segala macem itu harusnya benar-benar diperhatikan dan diatur," ungkap dr. Andi.
Tak lupa juga ruang terbuka hijau harus ditingkatkan penggunaannya, seperti masyarakat yang bisa berolahraga di sana. Sehingga berolahraga tidak harus Sabtu-Minggu saja, karena jika sesuai rekomendasi haruslah berolahraga 150 menit dalam seminggu. 4 sampai 5 kali berolahraga dalam seminggu, dengan satu kali berolahraga minimal berdurasi 30 menit.
Untuk menghidupkan ruang terbuka hijau maka perlu menggerakkan masyarakat, misalnya saja menggandeng komunitas-komunitas olahraga untuk melakukan kegiatan, komunitas senam, sepeda, dan sebagainya adalah ujung tombak agar masyarakat mau berolahraga.
Baca Juga: Luangkan Waktu Jalan Kaki 15 Menit, Ini 5 Manfaatnya untuk Tubuh!
"Fasilitas yang udah ada dimanfaatkan ada gandeng komunitas buat event ajak dan berolahraga bersama, nggak hanya diluar fasilitas, makin banyak komunitas olahraga makin banyak yang bergerak," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi