Suara.com - Banyak orang mengira melihat fenomena gerhana matahari secara langsung bisa menyebabkan kebutaan. Tetapi, apakah benar gerhana matahari langsung menyebabkan kebutaan?
Melansir dari livescience.com, ternyata anggapan bahwa gerhana matahari menyebabkan kebutaan hanyalah mitos. Kondisi ini disebut retinopati matahari yang terjadi ketika cahaya terang dari matahari menutupi retina di belakang mata.
Retina adalah rumah bagi sel-sel penginderaan cahaya yang membantu penglihatan mata. Ketika sel-sel penginderaan cahaya itu terlalu terstimulasi oleh sinar matahari, kondisi ini dapat merusak retina.
Kerusakan retina akibat sinar matahari ini seringkali tidak menimbulkan rasa sakit sehingga orang tidak menyadarinya.
Kaitannya dengan gerhana matahari, kerusakan retina lebih berisiko daripada ketika Anda melihat cahaya matahari biasa secara langsung.
Anda mungkin merasa lebih nyaman ketika melihat gerhana matahari secara langsung karena tidak menyilaukan. Namun, refleks pelindung mata seperti berkedip dan kontraksi pupil tidak bisa bekerja normal ketika Anda melihat gerhana matahari secara langsung.
Bahkan, hewan peliharaan rentan terhadap kerusakan mata karena melihat gerhana meskipun mereka tidak cenderung memandang langsung ke matahari.
Pada dasarnya, dikutip dari hellosehat.com, menatap gerhana matahari sama bahayanya dengan menatap matahari seperti biasanya. Bedanya, ketika kita menatap matahari biasa maka mata akan refleks berkedip atau lainnya karena silau.
Sedangkan, suasana teduh gerhana matahari menurunkan kewaspadaan kita sehingga lupa memicingkan atau mengedipkan mata. Akibatnya, pupil otomatis akan melebar memandang langit yang mendung.
Baca Juga: Gara-Gara Meniup Lilin, Leher hingga Wajah Wanita Ini Malah Terbakar
Padahal hal ini bisa meningkatkan jumlah radiasi sinar UV yang mendarat di retina dan membuat Anda lebih rentan mengalami kerusakan mata.
Sebenarnya kerusakan mata akibat memandang gerhana matahari tidak akan terjadi secara langsung. Tetapi, kerusakan mata alami bisa sangat parah sehingga mata tidak bisa lagi melihat dengan baik secara detail.
Karena itu, Anda tidak disarankan melihat gerhana matahari secara langsung, baik gerhana matahari total, sebagian, sabit atau cincin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang