Suara.com - Membatasi atau mengurangi jumlah asupan kalori, yang merupakan sumber energi, adalah prinsip utama dari sebagian besar program diet. Meski benar, mengurangi jumlah kalori ternyata memiliki pengaruh terhadap tubuh dan pikiran dalam cara lain.
Makan terlalu sedikit kalori, yang mana di bawah kebutuhan harian yang disarankan, dapat memiliki efek kontraproduktif, seperti menghilangkan nutrisi penting.
Selain itu, tubuh dirancang untuk menyimpan cadangan energi untuk bertahan hidup. Dengan mengurangi asupan energi (dalam hal ini kalori), tingkat metabolisme menjadi lebih rendah untuk mengimbanginya.
Asupan kalori harian yang disarankan untuk setiap orang tergantung pada berbagai faktor, misalnya usia, tinggi badan, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas orang tersebut.
The Office of Disease Prevention and Health Promotion's Dietary Guidelines for Americans menyarankan, wanita dewasa yang sehat harus mengonsumsi antara 1.200 hingga 2.400 kalori per harinya, dan asupan untuk pria adalah 2.000 hingga 3.000 kalori.
Berdasarkan studi International Journal of Obesity, seperti dilansir Livestrong, membatasi kalori dapat menurunkan kadar leptin, hormon yang mengatur rasa kenyang. Hal ini justru mengarah pada meningkatnya nafsu makan, kelaparan, dan keinginan untuk makan.
Pembatasan kalori juga dapat menyebabkan seseorang mengidam, peningkatan respons emosional dan sensorik terhadap makanan, serta penurunan kontrol kognitif terhadap makanan. Semua ini merupakan faktor dari meningkatnya berat badan.
Di sisi lain, membatasi jumlah asupan kalori bukanlah strategi jangka panjang yang efektif untuk mengatur berat badan. Sebagai gantinya, orang tersebut harus menjaga pola makan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik.
Sebelum mengurangi jumlah asupan kalori secara drastis, orang tersebut harus berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan nutrisi, dan itu adalah pilihan sehat untuk gaya hidup.
Baca Juga: BMI Meningkat, Konsumsi Kalori Juga Akan Lebih Banyak
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif