Suara.com - Ketika Indeks Massa Tubuh atau BMI seseorang meningkat, konsumsi rata-rata kalori seseorang per hari juga akan ikut naik. Hal tersebut dikatakan oleh sekelompok peneliti dari Jerman yang menyebut bahwa terjadi tren peningkatan BMI di sejumlah belahan dunia. Hal ini mengakibatkan semakin banyak orang membutuhkan lebih banyak asupan kalori.
Lewat temuan yang dipublikan jurnal Plos One dan dilakukan oleh tim dari Universitas Gottingen, secara keseluruhan ada sekitar 60 persen peningkatan kebutuhan kalori di seluruh dunia.
Menurut Prospek Populasi Dunia PBB, populasi global diperkirakan meningkat dari hampir tujuh miliar pada 2010 menjadi hampir 11 miliar pada 2100.
Namun lebih dari 18 persen kasus peningkatan kalori pada 2010 dan yang akan datang diproyeksikan akibat dari BMI yang meningkat secara rata-rata.
"Peningkatan energi rata-rata harian yang dibutuhkan naik sekitar 253 kkal per orang antara 2010 sampai 2100 dalam perkiraan kami, dengan asumsi BMI meningkat dan tinggi," jelas rekan peneliti, Lutz Depenbusch dari World Vegetable Center.
Ketika ditanya makanan apa yang sepadan dengan penambahan 253 kkal per hari per orang, Lutz menjawab mengonsumsi dua buah pisang atau seporsi kentang goreng bisa jadi solusi.
Dr Lutz Depenbusch dan koleganya, Prof Stephan Klasen dari Universitas Gottingen, Jerman, mengatakan pemodelan mereka menyarankan bahwa negara-negara sub-Sahara akan paling terpengaruh oleh peningkatan kebutuhan kalori global di masa depan.
Mereka menjelaskan bahwa wilayah tersebut telah merasakan peningkatan tajam dalam kebutuhan kalori karena sedang mengalami tingkat pertumbuhan populasi yang cepat.
Para peneliti memperingatkan bahwa kegagalan kebijakan pangan global dapat memperburuk ketimpangan pangan dan ekonomi.
Baca Juga: Studi : Berendam Air Panas 1 Jam Bisa Bakar 140 Kalori
Mereka juga memperingatkan bahwa permintaan makanan yang terus meningkat akan menyebabkan kenaikan harga makanan. Jika nanti negara-negara kaya akan mampu menyerap peningkatan tersebut, maka negara-negara miskin dikhawatirkam akan kembali berjuang dengan urusan kekurangan gizi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!