Suara.com - Reynhard Sinaga, lelaki yang lahir di Jambi ini dijatuhi hukuman penjara minimal 30 tahun oleh Pengadilan Manchester, Inggris, lantaran menjadi pelaku pemerkosaan.
Berdasarkan catatan, Reynhard setidaknya telah melakukan tindak pelecehan seksual terhadap 190 pria berkulit putih dengan rerata usia 21 tahun.
Modus yang digunakan Reynhard adalah membuat korban mabuk di apartemennya yang berada di Princess Stress, membiusnya, lalu merekam aksi kejahatannya.
Polisi meyakini lelaki 36 tahun ini menggunakan gamma-hydroxybutyrate (GHB) sebagai obat bius untuk melumpuhkan korban-korbannya.
Obat berbentuk cair atau bubuk ini sangat mudah dicampur dengan alkohol maupun obat lain.
Apabila GHB dicampur dengan alkohol, efeknya akan lebih berbahaya karena dapat memperlambat beberapa fungsi vital yang menopang berfungsinya sistem saraf pusat. Kedua campuran dapat mengubah pikiran secara signifikan.
Drug Enforcement Administration (DEA) menuliskan, campuran alkohol dan GHB akan memengaruhi bagian otak yang mengontrol gerakan, koordinasi, memori, kemampuan pengambilan keputusan dan pengaturan suasana hati.
Tingkat neurotransmitter, seperti dopamin dan asam gamma-aminobutirat (GABA) akan meningkat dengan adanya kedua zat ini, menurut Alcohol.org.
Kadar dopamin yang tinggi di otak dapat menyebabkan perasaan senang dan memabukkan, sedangkan kadar GABA yang meningkat dapat menekan reaksi 'lawan atau lari' dan akan memperlambat fungsi sistem saraf pusat.
Baca Juga: Ketahui 4 Jenis Obat Bius dan Efeknya saat Dicampur Minuman
Journal of Clinical Psychopharmacology melaporkan, salah satu efek samping umum dari pencampuran alkohol dengan GHB adalah muntah. Campuran dari dua depresan ini juga dapat menyebabkan sedasi dan amnesia (kehilangan ingatan) serta mengakibatkan overdosis yang berpotensi mengancam jiwa.
Overdosis yang melibatkan GHB dan alkohol dapat menyebabkan seseorang sulit bernapas, yang berpotensi menyebabkan kegagalan pernapasan, koma atau kematian.
"Ini adalah obat yang menimbulkan risiko besar ketika orang-orang di luar sana mencoba menggunakannya untuk bersenang-senang," tutur Profesor Adam Winstock, konsultan psikiater dan pendiri Global Drug Survey, dilansir BBC.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!