Suara.com - Beberapa waktu yang lalu, penyanyi Justin Bieber mengumumkan dirinya menderita penyakit Lyme, ketika tahu banyak haters yang mengatakan dirinya terlihat seperti menggunakan narkoba.
Seorang gadis bernama Kiara Keane, yang juga menderita penyakit Lyme menjelaskan bagaimana rasanya menderita penyakit tersebut kepada Insider.
Keane menceritakan, ia pertama kali menyadari mengalami gejala Lyme ketika dirinya berlibur ke Yunani pada 2017 silam.
Ia menggambarkan gejala awalnya adalah rasa lelah seperti 'tertabrak truk'. Kelelahan yang menganggu ini pun berlangsung selama berminggu-minggu.
"Sendiku sakit terus menerus dan tidur 14 jam semalam hampir tidak terasa cukup," kata Keane.
Terlebih dengan munculnya ruam di paha kiri bagian dalam, di mana awalnya dia mengira mengalami infeksi kulit.
Ketika kembali ke London, ia memeriksakan diri dan didiagnosis dengan penyakit Lyme yang disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi bakteri Borrelia mayonii.
Kemudian Keane diberi antibiotik oleh sang dokter untuk dua minggu dan diinstrusikan untuk beristirahat selama beberapa hari.
"Tidak disebutkan bagaimana penyakit itu akan berdampak padaku dalam jangka panjang," sambungnya.
Baca Juga: Tak Hanya Terinfeksi Lyme, Justin Bieber Didiagnosis 'Penyakit Berciuman'!
Enam bulan setelahnya dan 'lusinan' janji temu dengan dokter, Keane mengaku dirinya tidak berubah menjadi lebih baik.
"Aku menangis, aku tidak merasa lebih baik dan hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur. Dokter meminta maaf mengatakan satu-satunya yang bisa aku lakukan adalah menunggu," lanjutnya lagi.
Hal ini memang dijelaskan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, bahwa meski sebagian besar kasus penyakit Lyme dapat disembuhkan dengan antibiotik oral dalam dua hingga empat minggu, pasien terkadang dapat mengalami gejala nyeri, kelelahan atau kesulitan berpikir setelahnya.
"Kondisi ini berlangsung selama lebih dari enam bulan setelah mereka menyelesaikan perawatan. Kondisi ini disebut Post-Treatment Lyme Disease Syndrome (PTLDS)," tulis CDC. Artinya, gejala ini muncul ketika penderita sudah diobati.
Selama masa ini, Keane pun harus mengerjakan pekerjaannya dari rumah karena setiap malam ia akan merasa lelah hingga ia akan tidur pada pukul 7 atau 8 malam.
Hingga akhirnya berbulan-bulan kemudian ia dapat merasa kondisinya jauh lebih baik. Nyeri sendi yang biasa ia rasakan mulai jarang terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!