Suara.com - Roman Dransfield, seorang bayi baru lahir nyaris meninggal dunia setelah dicium oleh banyak orang. Sebelumnya, Roman lahir 4 minggu lebih awal dari HPL dan menderita penyakit kuning.
Setelah lahir, Roman pun sempat ditempatkan di inkubator di bangsal neonatal. Saat itu Roman hanya diperbolehkan bersentuhan dan mendapat ciuman dari anggota keluarga saja.
Matthew dan Danniella, kedua orangtua Roman lantas memperhatikan ada ruam di kepala anaknya setelah 5 hari lahir. Bahkan ruam itu perlahan berkembang dan berisi cairan seperti kulit melepuh.
Dokter lantas mengonfirmasi bahwa Roman menderita herpes. Tim medis mencurigai bahwa kondisi itu disebabkan oleh banyak kerabat keluarga yang menciumnya.
Akibatnya dilansir oleh Daily Star, Roman harus mengonsumsi obat anti-virus selama 3 minggu dan krim oles untuk mengatasi ruamnya jika kambuh.
Kedua orangtua Roman pun menceritakan kisah pilunya melihat sang buah hati menderita ruam. Mereka memeringatkan semua orang agar tidak sembarang mencium bayi baru lahir untuk menghindari penularan virus.
"Ketika dia pertama kali lahir, anggota keluarga silih datang dan pergi untuk melihatnya yang berada di bangsal neonatal. Mereka bergantian melihat kondisi Roman dan menciumnya," kata Danniella, ibu Roman.
Menurut Danniella, saat itu tak ada satu pun orang yang sedang sakit flu. Sehingga mereka pun mengira orang-orang yang menjenguk anaknya tidak akan menularkan virus.
Tetapi suatu hari, mereka justru melihat ada ruam di wajah anaknya yang terus memburuk seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Ditemukan Tewas di Hotel, PDIP: Bupati Boven Digoel Punya Riwayat Jantung
Dokter lantas menduga bahwa Roman menderita herpes karena tertular dari anggota keluarga yang sudah membawa virus tersebut.
Kedua orangtua Roman tentu khawatir ketika pertama kali mendengar diagnosis dokter. Apalagi dokter juga mengatakan virus tersebut bisa mengancam nyawa Roman yang belum ada sebulan lahir ke dunia.
"Dokter memberi tahu kami bahwa virus itu bisa membunuh Roman jika sampai ke organ tubuh bagian dalam. Tapi untungnya, kondisi Roman membaik setelah 3 minggu menjalani pengobatan," jelasnya.
Danniella mengaku belum mengetahui betul tentang bahaya semabarangan mencium bayi baru lahir. Karena itu, mereka membagikan kisahnya dan meminta orang agar tak sembarangan mencium.
Akibat kejadian ini pula, Danniella dan suaminya tidak bisa mencium anaknya sejak pertama kali diketahui menderita herpes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025