Suara.com - Beberapa waktu yang lalu, kita dihebohkan dengan kasus Reynhard Sinaga, seorang pelaku pelecehan seksual ratusan pria di Inggris.
Banyak orang yang menyebut Reynhard adalah seorang psikopat, termasuk penyidik. Meski jamak digunakan, kata psikopat sendiri sebenarnya tidak menggambarkan kondisi medis yang sebenarnya.
"Orang-orang menggunakan kata 'psikopat' dalam bahasa sehari-hari untuk menggambarkan seseorang yang perilakunya menentang norma-norma sosial dan pemahaman kovensional tentang benar dan salah," ujar terapis dari Manhattan, Kelly Scott, dikutip dari Insider.
Dalam sudut pandang klinis, Scott mengungkap bahwa kata psikopat tidak berarti apapun. Artinya, meskipun psikopat menggambarkan seseorang yang memiliki penyakit mental, kata itu sendiri bukanlah diagnosis resmi, dikutip dari Healthline.
Scott mengatakan, diagnosis terdekat yang mencerminkan representasi stereotip psikopat dalam budaya populer adalah gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD).
Berdasarkan Mayo Clinic, ASPD merupakan gangguan mental yang menyebabkan orang tidak menghargai nilai benar atau salah, empati atau kesejahteraan orang lain.
Meski orang dengan ASPD menunjukkan perilaku yang tidak sehat, dan bahkan toksik, mereka sangat karismatik dan pandai berpura-pura berempati.
Scott mengatakan, orang dengan ASPD lebih cenderung menipu dan terlibat dalam kejahatan terorganisir karena kurangnya kepedulian dalam menyakiti atau melukai orang lain.
Memang cukup sulit mendeteksi gejala yang mendasari ASPD karena orang dengan kondisi ini dapat terlihat menarik, penuh perhatian, bahkan bijaksana. Maka dari itu, perlu pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Reynhard Sinaga Disebut Psikopat, Bisakah Dikenali dalam Keseharian?
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?