Suara.com - Virus corona Wuhan yang telah menewaskan sebanyak 54 orang diduga ditularkan melalui kelelawar buah. Apalagi sup kelelawar merupakan hidangan yang paling populer di Wuhan, China.
Sebuah studi baru dari China Science Bulletin mengklaim bahwa virus corona baru merupakan jenis virus yang biasa ditemukan pada kelelawar.
Sebelumnya, wabah virus mematikan SARS dan ebola juga berasal dari mamalia terbang. Karena itu, ahli menduga kuat kelelawar menjadi penyebab virus corona.
Studi baru yang dilakukan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan Institut Pasteur Shanghai pun berusaha mencari tahu bagaimana kelelawar bisa menularkan virus corona ke manusia.
Mereka menemukan bahwa virus ini memiliki ikatan kuat yang mengikat dengan protein manusia, yang disebut ACE2.
Para peneliti mengatakan protein pengikat ini memiliki kemiripan tinggi dengan SARS yang membunuh hampir 800 orang dan menginfeksi 8.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.
Mereka juga melacak evolusi strain baru virus corona dalam database pemerintah dan menemukan bahwa pohon evolusi itu miliki betacoronavirus.
Temuan mereka menunjukkan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh strain baru coronavirus, bernama 2019-nCoV, yakni jenis virus yang mungkin telah diremehkan dalam komunitas penelitian.
"Penyebab virus corona di Wuhan bisa jadi kelelawar. Tetapi, antara kelelawar dan manusia pasti ada perantaranya," kata seorang peneliti dikutip dari The Sun.
Baca Juga: Sangat Menular, Begini Cara Membawa Pasien Virus Korona Keluar Bandara
Peneliti yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan bahwa protein pengikat itu mungkin salah satu faktor penyebarannya. Tetapi, mungkin ada protein lain yang terlibat.
Sementara itu, para ilmuwan di Universitas Peking juga mengklaim bahwa virus corona menular dari kelelawar ke manusia melalui ular yang dijual di pasar terbuka Wuhan.
Para peneliti mengatakan bahwa strain 2019-nCoV baru terdiri dari kombinasi yang mempengaruhi kelelawar dan coronavirus lain.
Mereka menduga bahwa gabungan genetik keduanya menghasilkan protein yang memungkinkan virus mengikat sel inat tertentu, termasuk manusia.
Setelah menganalisis gen dari strain, tim peneliti menemukan bahwa ular rentan terhadap versi coronavirus yang paling mirip. Terlebih, ular juga diperdagangkan di Pasar Makanan Laut Huanan di pusat Wuhan, tempat wabah virus corona mulai terdeteksi.
"Hasil analisis kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ular adalah reservoir hewan satwa lir yang paling mungkin membawa 2019-nCoV," kesimpulan dalam Journal of Medicine Virology.
Berita Terkait
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
-
Pasien COVID-19 di Taiwan Capai 41.000 Orang, Varian Baru Corona Kebal Imunitas?
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas