Suara.com - Masyarakat Natuna sebelumnya diberitakan sempat menolak jika wilayahnya dijadikan lokasi observasi bagi para WNI dari Wuhan lantaran khawatir tertular virus corona. Hal ini sempat memicu beberapa masyarakat melakukan unjuk rasa di depan kantor DPRD Natuna.
Mengunjungi langsung lokasi observasi WNI di Pangkalan Udara Militer Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan, dr. Anung Sugihantono, M.Kes, melaporkan situasi terkini di sekitar lokasi observasi.
Kata dia, memang pada awalnya pemerintah daerah berwacana meliburkan siswa selama dua pekan dan dilarang keluar rumah. Namun kini anak-anak sekolah sudah kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Pun penduduk setempat telah beraktivitas normal kembali.
"Masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa, anak-anak kembali masuk sekolah. Meski sempat diliburkan, anak-anak (kini) sekolah seperti bisa. Dan tidak ada toko ditutup hanya karena alasan ketakutan, semuanya berkegiatan seperti biasa yang dilakukan," ujar Anung melalui sambungan telepon kepada awak media di Kementerian Kesehatan RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
Menyambung laporan Anung, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Lansung Kemenkes, dr. Wiendra Maworunto, M.Kes, menambahkan, "Masyarakat yang ada di luar itu merasakan ketakutan yang terlalu berlebihan menurut kami. Sebenarnya, sudah ada pendekatan yang dilakukan pada waktu awal. Kita komunikasi dan edukasi kepada masyarakat, itu juga sudah dilakukan dari teman-teman di dinas kesehatan," jelasnya.
Guna memastikan WNI ini sehat, sesuai perintah Presiden Joko Widodo, Kementerian Kesehatan diminta berkantor di Natuna, termasuk menteri dan pejabat eselon 1 lainnya yang bertugas bergilir memantau lokasi dan keadaan.
"Ada Pak Menteri ke sana, ada Pak Dirjen ke sana, kami disuruh berkantor ke sana, perintahnya Presiden begitu. Kementerian kesehatan harus berkantor di sana," kata Wiendra.
Wiendra juga memastikan bahwa WNI yang diperbolehkan pulang adalah mereka yang lolos skrining kesehatan oleh pemerintah China, guna mengantisipasi dan mencegah tersebarnya virus corona. Sedangkan saat skrining kemarin, di China ada 3 WNI yang tidak bisa ikut pulang karena mengalami demam atau sedang sakit.
Baca Juga: PMI Kirim Bantuan 20 Ribu Masker ke Natuna
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya