Suara.com - Cek Fakta: Minum Alkohol Bisa Bunuh Virus Corona? Ini Jawaban Dokter Menurut Sains
Berita mengenai wabah virus corona dari Wuhan, China, yang telah membunuh ratusan orang berhasil membuat gempar masyarakat dunia.
Di media sosial, banyak informasi berseliweran mengenai ramuan hingga obat penangkal virus yang diduga berasal dari kelelawar tersebut. Salah satunya yang paling populer adalah bagaimana alkohol dipercaya dapat membunuh virus.
Entah bercanda atau serius, banyak dari masyarakat mengambil kesimpulan dengan menganggap bahwa mengonsumsi alkohol dapat 'menyembuhkan' seseorang yang terkena infeksi virus corona. Sama seperti ide meminum alkohol dapat membunuh virus corona, maka meminum disinfektan juga harusnya memiliki manfaat yang sama, kan?
Tapi sebelum dijelaskan lebih lanjut, sebagai informasi singkat, kita semua harus mengerti bahwa infeksi yang disebabkan oleh virus corona terjadi di bagian pernafasan atas bukan di lambung ya!
Suara.com kemudian mengonfirmasi kepada seorang pakar penyakit dalam dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, Dr. dr. Sukamto Sp.PD, KAI mengenai apakah betul bahwa mengonsumsi alkohol dapat mengobati virus corona? Jawabannya jelas tidak, tapi warganet mungkin butuh penjelasan ilmiah yang sederhana mengapa minum alkohol bukan solusi bijak mengatasi wabah virus corona.
Pertama-tama, kata dr. Sukamto, setiap makanan dan minuman yang masuk ke mulut akan langsung bertemu dengan kelenjar liur. Kelenjar liur tersebut akan mengubah kandungan zat pada makanan.
"Belum lagi nanti masuk ke lambung, di lambung dan usus 12 jari itu ada keluar yang disebut insulin. Jadi begitu dia (makanan atau minuman) masuk ke mulut kemudian ke lambung, si alkohol tadi diubah menjadi gula atau glukosa dan sebagain di metabolisme berakhir di hati yang namanya detoksifikasi," kata dr. Sukamto di Depok, Selasa, (4/2/2020).
Detoksifikasi pada fisiologi sendiri merupakan lintasan metabolisme yang bekerja mengurangi kadar racun dalam tubuh lewat metode penyerapan, distribusi, biotransformasi dan eksresi molekul toksin. Karena itu juga, lanjut dr. Sukamto, orang yang kecanduan alkohol memiliki risiko penyakit hati yang lebih tinggi.
Baca Juga: Cek Fakta: Wabah Virus Corona, Traveloka Masih Promosi Perjalanan ke Wuhan?
"Orang kecanduan alkohol pada dosis tertentu hatinya rusak. Bisa menjadi fatty liver atau pelemakan hati. Itu yang banyak terjadi di Eropa dan Amerika," lanjutnya.
Kedua, semua proses dalam tubuh tersebut pada akhirnya tidak membuat alkohol bekerja menjadi penyelamat seseorang yang terkena infeksi virus corona. Sebaliknya, alkohol dengan kadar tak seberapa yang telah dikonsumsi malah berubah menjadi gula atau glukosa.
"Artinya, komponen utama dari alkohol itu ya dia akan menjadi gula dan tidak akan bisa membunuh (virus corona) kalau beredar dalam darah. Alkohol juga tidak masuk dalam bagian saluran nafas atas yang terinfeksi corona, yang ada malah merusak hati, sebagai salah satu produsen utama (kekebalan) daya tahan tubuh," terangnya.
Kesimpulan: Hoaks
Jadi walau hanya bercanda dengan mempromosikan minum alkohol untuk mengatasi virus corona, dr. Sukamto lebih mengingatkan mengenai pentingnya menjaga pola makan agar imun atau daya tahan tubuh tetap fit selama menghadapi musim penuh penyakit menular seperti sekarang.
Ia mengatakan, semua makanan seperti karbohidrat, lemak, vitamin, mineral hingga protein, dan zat-zat mikronutrien lainnya sangat diperlukan oleh tubuh dalam kadar yang seimbang dan pas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia