Suara.com - Terungkap! Penjelasan Ilmiah Virus Corona COVID-19 Bisa Menginfeksi Manusia
Virus corona COVID-19 masih menjadi wabah yang mengancam dunia. Hingga Rabu (12/2/2020) tercatat sudah ada 1.114 korban meninggal dari total 44.200 kasus di seluruh China sejak Desember tahun lalu.
Meski sudah lebih dari satu bulan mewabah, ilmuwan belum juga menemukan kepastian awal mula sumber virus corona COVID-19 ini.
Hewan kelelawar diduga menjadi salah satu inang bagi virus corona yang menularkan ke hewan lain seperti ular, trenggiling hingga sampai ke manusia. Benarkah demikian?
Peneliti senior Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof David H Muljono, PhD menjelaskan bahwa semua virus pada dasarnya hanya bisa hidup dalam sel makhluk hidup (hewan, tumbuhan, manusia, dan bakteri) karena virus tidak mempunyai perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri.
"Ketika tidak berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion. Virion terdiri atas materi genetik berupa asam nukleat (DNA atau RNA) yang diselubungi lapisan protein yang disebut kapsid," kata Prof David dalam seminar 'Menyikapi Virus Corona 2019-N-CoV' di Lembaga Eijkman, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).
Pada beberapa virus terdapat amplop eksternal yang tersusun dari protein dan lemak. Dari ada atau tidaknya selubung luar virus, terdapat jenis virus yang berselubung dan tak berselubung.
"Karena karakteristik khasnya ini, adanya infeksi diasosiasikan dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (seperti virus influenza, hepatitis, dan HIV), hewan (flu burung), atau tumbuhan (mosaik tembakau)," ucapnya.
Deputi Kepala Bidang Penelitian Translasional dan Kepala Laboratorium Hepatitis LBM Eijkman itu melanjutkan, ada tiga mekanisme ketika sebuah virus dapat masuk ke dalam sel inang.
Baca Juga: Kepala Lembaga Eijkman: Indonesia Sudah Punya Alat Deteksi Virus Corona
Pertama, fusi membram virus dengan membran sel target pada inang. Kedua, endositosis virus oleh selaput permukaan sel inang, dan ketiga penetrasi materi genetik jenis virus ke dalam sel inang. Tiap virus memiliki cara tersendiri memasuki sel inang.
"Nah, dari hasil studi molekuler yang dilakukan pada kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), diketahui bahwa coronavirus masuk ke dalam sel inang melalui reseptor Angiotensin-Converting Enzyme (ACE)-2, suatu protein yang terdapat di dalam inang, terutama paru, hati, dan ginjal," ungkapnya.
Bagian luar coronavirus yang berupa tonjolan berikatan dengan ACE-2. Hasil penelitian molekuler menemukan adanya kesesuaian asam amino yang menyusun permukaan virus dengan asam pada reseptor ACE-2, sehingga bentuk ikatan antara virus dengan ACE-2, yang membawa virus masuk ke dalam sel.
"Beberapa studi telah menemukan adanya asam amino pada virus SARS dan MERS yang kompatibel dengan asam amino pada ACE-2 yang digunakan sebagai jalan masuk virus tersebut untuk menginfeksi sel inang," katanya.
Kemudian, analisis molekuler menemukan adanya kemiripan susunan genetik antara virus SARS, MERS, dan COVID-19.
"Temuan terbaru adalah diketahuinya asam amino tertentu pada ACE-2 yang dapat dikenali oleh virus COVID-19, yang merupakan jalan masuk virus ini ke dalam sel tubuh inang," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?