Suara.com - Fakta tentang Lucinta Luna telah mengganti kelaminnya dari laki-laki ke perempuan terungkap setelah terseret kasus narkoba.
Lucinta Luna pun telah mengajukan surat permohonan ganti kelamin ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan alasan mengalami gangguan dysphoria gender.
Surat keterangan Lucinta Luna yang mengalami dysphoria gender ini diungkap oleh mantan kuasa hukumnya yang tidak ingin disebutkan namanya.
Dia menyatakan salah satu bukti yang dilampirkan oleh kliennya saat mengajukan surat permohonan adalah Surat Keterangan Dokter atau Certificated by Attending Doctor dari Rumah Sakit Rajyindee Thailand. Muhammad Fatah alias Lucinta Luna melakukan operasi ganti kelamin di rumah sakit itu pada April 2004.
"Buktinya surat-surat operasi (ganti kelamin) dari RS di Thailand. Kan logikanya kalau orang udah operasi kelamin mau ngomong apalagi. Dia kan ada penyakit dysphoria itu," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (13/2/2020).
Dysphoria gender juga dikenal sebagai gangguan identitas gender. Orang yang mengalami penyakit ini memiliki perasaan tidak nyaman atau tertekan karena merasa identitas gendernya berbeda dengan jenis kelaminnya saat lahir.
Gangguan identitas gender ini dilansir dari Mayo Clinic, biasa dialami oleh transgender dan orang yang tidak sesuai gendernya. Meskipun, beberapa orang mungkin tidak terpengaruh.
Karena, ada pulang transgender dan orang yang tidak sesuai gendernya tetap merasa nyaman dengan tubuhnya, baik dengan atau tanpa intervensi medis.
Istilah dysphoria gender ini diterbitkan oleh American Psychiatric Association dalam Manual Diagnostik Statistik Gangguan mental (DSM-5) untuk mendiagnosis kondisi mental.
Baca Juga: Hamil Cepat setelah Alami Preeklamsia Bisa Memicu Kelahiran Prematur
Dysphoria gender artinya kesulitan dalam mengidentifikasi seks biologis pada individu. Sebuah studi yang dilansir oleh Hello Sehat, dysphoria gender bisa disebabkan oleh perkembangan identitas gender sebelum kelahiran.
Gangguan ini mungkin disebabkan oleh suatu kondisi medis langka, seperti hiperplasia adrenal bawaan dan kondisi interseks.
Pada hiperplasia adrenal bawaan, janin perempuan akan memiliki kelenjar adrenalin yang memproduksi hormon seks pria. Hal ini membuat vagina membengkak, sehingga bisa terjadi kesalahpahaman janin terlihat seperti bayi laki-laki.
Sedangkan interseks, merupakan kondisi langka bayi lahir dengan dua alat kelamin, vagina dan penis. Dalam kasus ini, anak diperbolehkan tumbuh dengan dua alat kelamin sampai dewasa. Lalu, ia diperbolehkan memilih hidup dengan satu kelamin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya