Suara.com - Perdebatan antara Revina VT dan 'Doktor Psikologi' mengenai psikolog, psikiater dan lainnya tengah menghebohkan media sosial.
Beberapa orang mungkin belum memahami perbedaan antara psikologi dan psikiater dalam menangani kesehatan mental yang sering disebutkan dalam perdebatan mereka.
Selain kedua profesi itu, dilansir oleh Healthline, masih ada jenis tenaga medis lainnya yang bisa menangani kesehatan mental, emosional, spiritual hingga hubungan sosial.
Karena itu, Anda perlu mengetahui beberapa tenaga medis yang menangani kesehatan mental, selain psikolog dan psikiater.
1. Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah orang yang mengeksplorasi impuls, kecemasan dan konflik internal. Mereka juga bisa mengeksplorasi gangguan psikologis dan emosional yang bisa menciptakan pola prilaku.
Psikoanalisis biasa melakukan teknik seperti asosiasi bebas, interpretasi mimpi dan analisis resistensi dan transferensi.
2. Perawat psikiatris
Perawat psikiatris adalah perawat yang berspesialisasi dalam kesehatan mental. Mereka bisa melakukan terapi psikologis dan memberikan pengobatan psikiatrik. Tapi, mereka beroperasi di bawah pengawasan dokter.
Baca Juga: Lucinta Luna Depresi dan Kaki Bengkak, Efek Berhenti Minum Obat Penenang?
3. Psikoterapis
Psikoterapi adalah istilah umum untuk profesional kesehatan mental, termasuk psikolog dan terapis. Psikoterapis dilakukan dengan terapi berbicara untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan umum Anda.
Psikoterapis juga bisa melibatkan percakapan terapeutik, terapi kelompok, terapi ekspresif dan lainnya. Satu jenis yang paling populer adalah terapi perilaku kognitif (CBT).
4. Konselor kesehatan mental
Konselor kesehatan mental adalah istilah yang luas untuk menggambarkan orang yang memberikan konseling. Konselor ini juga mencakup istilah berlisensi atau profesional.
Khusus hal ini, Anda perlu menanyakan pendidikan, pengalaman konselor dan jenis layananannya karena istilahnya tidak sejalan. Konselor ini bisa menangani masalah seperti stres kerja, kecanduan, pernikahan, keluarga dan stres umum.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!