Suara.com - Suami Bunga Citra Lestari, Ashraf Sincalir, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (18/2/2020) karena serangan jantung.
Dari informasi yang diterima Suara.com, Ashraf meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB pagi di MMC Kuningan, Jakarta Selatan.
Dilansir Foxnews, serangan jantung lima hingga enam kali lebih mungkin terjadi pada dini hari, antara jam satu hingga lima pagi. Penelitian juga menunjukkan serangan jantung pagi cenderung lebih parah daripada yang terjadi di waktu lain.
Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal Nature pada 2015, peneliti telah mengidentifikasi hubungan antara ritme sirkardian dan peningkatan serangan jantung di pagi hari.
Para ahli mengatakan jenis serangan jantung yang cenderung terjadi di pagi hari disebut fibrilasi ventrikel. Ini disebabkan oleh detak jantung yang cepat dan tidak teratur (bukan serangan jantung karena detak jantung yang melambat).
Penelitian, yang dilakukan pada tikus, menemukan peristiwa pada tingkat molekuler yang dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur yang lebih cepat ini.
Tingkat protein yang disebut KLF15 bervariasi sepanjang hari, mengikuti jejak jam sirkardian, yang mengatur hormon dalam tubuh. Protein KLF15 ini memiliki peran dalam regulasi aktivitas kelistrikan jantung.
Studi ini menemukan, level KLF15 yang terlalu rendah atau terlalu tinggi memicu serangkaian kejadian yang mengubah arus kalium, yang dapat memengaruhi waktu pemulihan listrik ke sel otot jantung.
"Intervasl waktu ini sangat penting," jelas salah satu penulis penelitian Dr. Xander Wehrens, profesor kedokteran di departemen kardiologi di Baylor College of medicine di Houston, Texas.
Baca Juga: Jadi Trending Topic, Kepergian Ashraf Sinclair Jadi Duka Warganet
“Interval terlalu lama atau terlalu pendek dapat menyebabkan irama jantung abnormal yang disebut aritmia. Ketika jantung kehilangan keteraturan detak jantung, jantung tidak dapat memompa darah secara efisien dan seseorang dapat meninggal mendadak," sambungnya.
Namun, peneliti mengatakan penelitian perlu diulang pada manusia untuk melihat apakah protein KLF15 sama pentingnya (seperti pada tikus). Jika ya, itu dapat menjadi obat yang menargetkan aritmia.
"Studi kami menunjukkan bahwa obat-obatan yang akan memperbaiki aktivitas listrik jantung mungkin dapat mencegah kematian jantung mendadak di pagi hari, tetapi ini masih harus dipelajari," kata Wehrens.
Untuk saat ini, ada beberapa bukti bahwa peningkatan serangan jantung di pagi hari berkaitan dengan stres dan lonjakan hormon stres dan tekanan darah. Tetapi penelitian ini menunjukkan bahwa puncak serangan jantung pagi mungkin lebih biologis daripada diakibatkan oleh perilaku.
Berita Terkait
-
Smartwatch Selamatkan Nyawa: Kisah Pasien yang 'Diperintah' Jam Pintar untuk Periksa ke Dokter
-
BCL dan Noah Kunjungi Makam Ashraf Sinclair: Kehangatanmu Masih Ada
-
Jorge Costa, Eri Irianto dan 4 Pemain yang Meninggal Akibat Serangan Jantung
-
Innalillahi! Cristiano Ronaldo Bagikan Kabar Duka Cita
-
Denyut Jantung Tak Beraturan, Teknologi Ini Bantu Diagnosis Lebih Akurat!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan