Suara.com - Lebih Baik Mana, Pakai Sabun Cair atau Sabun Batang?
Seumpama terbelah dua, ada tim 'bubur diaduk' ada juga tim 'bubur tidak diaduk'. Nah, begitu juga dengan pemilihan bentuk sabun, ada tim sabun batang, ada juga sabun cair.
Memiliki fungsi serupa, penasaran nggak sih menurut dokter lebih baik mana di antara keduanya apakah sabun batangan ataukah sabun cair?
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS Pondok Indah dr. Susie Rendra, Sp.KK, FINSDV mengatakan ia tidak setuju sabun dikelompokkan menurut bentuknya. Untuk melihat sabun mana yang lebih baik, cara terbaik dengan melihat ingridience atau kandungan di dalamnya, khususnya sabun yang bisa membersihkan sekaligus melembabkan.
"Kalau bicara sabun batang dan sabun cair yang lebih penting itu menilai isi dari si sabunnya itu. Jadi misalnya sabun A kita mau carinya apanya nih. Artinya yang penting adalah isinya bukan bentuk-bentuk, kita nggak terlalu konsen ke bentuknya," jelas dr. Susie di Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020).
Sedangkan jika berdasarkan kadar pH dr. Susie menyebut sabun batangan cenderung memiliki pH yang lebih netral, dibanding dengan sabun cair yang cenderung basa. pH yang netral biasanya cenderung mudah diterima kulit karena tidak menimbulkan efek berlebih.
"Jadi misalnya sabun batang atau sabun cair itu basicly nggak terlalu masalah, cuman biasanya sabun batang itu biasanya punya pH yang lebih netral dan sabunnya sifatnya lebih basa," ungkapnya.
Di sisi lain, semakin dewasa manusia maka kulitnya akan cenderung asam. Sehingga buat mereka yang ingin menetralkan kulit maka bisa dipilih sabun cair yang cenderung punya pH basa.
Tapi yang jadi perdebatan, banyak orang menganggap sabun batangan lebih mudah kotor karena terpapar udara di luar, dr. Susie tidak sependapat dengan hal itu. Kata dia, sabun batangan memiliki kandungan yang bisa mematikan kuman, meski terpapar udara sekalipun seperti sabun cair.
Baca Juga: Gampang Banget, Bikin Alis Tebal Cukup dengan Sabun Batang
"Di dalam sabun ada sifat yang bisa mematikan bakteri. Dan toh kulit kita nggak harus bebas kuman kok. Kita hampir nggak bisa membuat kulit kita sama sekali nggak ada bakteri, nggak bisa," jelasnya.
Perihal anggapan sabun batangan mudah kotor, dr. Susie berdalih itu terjadi hanya karena bahasa marketing, atau agar orang lebih tertarik membeli sabun dalam bentuk cair.
"Sebetulnya nggak. Kalau sabun batang lebih kotor lebih terbuka karena terekspose, sebetulnya nggak. Itu mungkin bahasa marketing," bantahnya mantap.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia