Suara.com - Pernyataan Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit atau P2P Kementerian Kesehatan RI, dr. Achmad Yurianto, tentang kasus WN Jepang yang diklaim bukan terinfeksi virus corona covid-19 melainkan coronavirus SARS-2 setelah kembali dari Bali membuat sebagian masyarakat bingung.
Pasalnya, istilah penamaan penyakit atau nama jenis virus yang jauh dari kata sederhana membuat awam menjadi bertanya-tanya, apakah betulan berbeda atau sama tapi hanya permainan kata saja?
Dikutip Suara dari buku Pneumonia Covid-19 Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia yang dibuat oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), ditulis dengan jelas bahwa covid-19 dan coronavirus SARS-2 merupakan dua hal yang sama meski sekilas nampak berbeda.
"Covid-19 nama penyakitnya. Nama virusnya coronavirus SARS-2," kata dr. Agus Dwi Susanto, Ketua PDPI kepada Suara.com melalui pesan WhatsApp, Senin (24/2/2020).
Ditulis lebih lanjut dalam buku, pada 11 Februari 2020 lalu, organisasi kesehatan dunia WHO secara resmi memberi nama virus yang saat ini mewabah dengan nama Severa Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 atau SARS-CoV-2 dan nama penyakit dari virus tersebut adalah Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.
Sebelum nama resmi tersebut dirilis WHO, penyakit yang sama ini juga sempat disebut dengan istilah 'virus novel corona'. 'virus corona nCoV' hingga '2019-nCoV'.
"Coronavirus tipe baru ini merupakan tipe ketujuh yang diketahui (dapat menulari) manusia," catat buku lebih lanjut.
Saat ditanya apakah itu artinya dr. Achmad Yurianto keliru memberikan informasi, dr. Agus enggan menjawab.
Diberitakan sebelumnya, seorang WN Jepang yang baru pulang berlibur dari Bali pada 19 Februari 2020 lalu dinyatakan sakit dan diduga positif menderita virus corona covid-19. Ia dikabarkan sudah mengalami gejala yang mengarah seperti terinfeksi covid-19 bahkan sejak masih di Jepang.
Baca Juga: Lelaki Jepang Kena Virus Corona Usai Kunjungi Indonesia, Ini Respons Menkes
Kasus tersebut membuat masyarakat khawatir jika yang bersangkutan tanpa sadar telah menyebarkan virus corona jenis baru tersebut selama berlibur di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda