Suara.com - Wabah virus corona Covid-19 yang belum tuntas membuat publik berusaha mencari cara melindungi diri dari penularannya, khususnya di Hong Kong. Beberapa minggu terakhir, masyarakat Hong Kong memborong barang-barang untuk melindungi diri dari virus corona Covid-19.
Barang-barang pelindungi ini seperti masker wajah, tisu toilet hingga beras. Mereka membelinya dalam jumlah banyak seolah tak ingin kehabisan demi melindungi diri sendiri.
Psikolog klinis Hong Kong, Dr Cindy Chan dilansir oleh scmp.com, pun menjabarkan pandangannya mengenai perilaku masyarakat yang memborong semua barang sampai ada orang yang nekat mencuri.
Cindy Chan memandang bahwa perilaku masyarakat yang memborong semua tisu hingga persediaan makanan adalah bentuk kepanikan orang yang berusaha mendapatkan rasa kontrol.
Ada begitu banyak faktor mengganggu yang berkaitan dengan virus corona Covid-19, salah satunya meningkatkan jumlah kematian, kegiatan sekolah yang harus diliburkan hingga aktivitas bekerja terhambat.
Kondisi akibat corona Covid-19 ini membuat orang-orang merasa kehilangan kendali atas hidupnya. Apalagi wabah virus corona ini telah mematikan aktivitas masyarakat berbulan-bulan.
"Orang-orang merasa mereka perlu kontrol, jadi mereka pergi keluar dan membeli barang seperti tisu toilet hingga beras. Mereka merasa perlu melakukan yang bisa dilakukan untuk diri sendiri dan mendapatkan ras akontrol. Ini adalah bentuk mentalitas kelompok," kata Cindy Chan.
Menurut perspektif ilmu saraf, wabah virus corona Covid-19 ini seperti ancaman amygdala, yakni bagian otak yang memproses rasa takut dan emosi. Aktivitas tinggi pada bagian ini bisa mematikan pemikiran rasional.
"Seseorang menjadi tidak bisa bernalar secara rasional, lebih mudah dipengaruhi oleh pemikiran kelompok, perilaku menjadi lebih irasional," katanya.
Baca Juga: Terapi Akupuntur untuk Obati Diabetes, Ini Keuntungannya!
Dr Sara Houshmand, seorang psikolog klinis dan konseling di Central Health di Hong Kong, juga mengatakan perilaku ini menunjukkan kesalahan penilaian atau melebih-lebihkan dari ancaman yang diantisipasi dalam bentuk ekstrem.
Terlebih lagi, perilaku panik ini memperkuat penilaian yang salah. Sementara itu, rasa lega dan kontrol singkat bertindak pada perilaku cemas seringkali memperkuat peyakinan bahwa seseorang dalam bahaya.
"Mereka mungkin juga sepakat kalau tisu toilet tidak bisa membuat tubuh lebih kebal dari virus corona baru. Tapi seiring waktu, perilaku yang tidak berbahaya ini berkaitan dengan siklus stres dan kecemasan berkelanjutan pada seseorang," kata Houshmand.
Dr Christian Chan, seorang psikologi di Universitas Hong Kong juga mengatakan tingkat kecemasan yang terlihat di tengah masyarakat ini mencerminkan kurangnya kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental