Suara.com - Seorang mantan pasien virus corona Covid-19 telah dites positif lagi setelah dipulangkan dari rumah sakit di China. Diketahui, ia telah melewati masa karantina dua minggu.
Warga China tersebut, yang dikenal dengan nama keluarganya Wang, dilaporkan pergi untuk pemeriksaan ulang kemarin setelah membaca cerita tentang pasien pulih lainnya yang terinfeksi lagi.
Melansir Daily Mail, dia dikarantina lagi setelah hasilnya kembali positif. Padahal Wang baru saja meninggalkan Rumah Sakit Afiliasi Universitas Kedokteran Xuzhou di Provinsi Zhejiang China timur pada 9 Februari.
Dia dikarantina selama dua minggu sebelum akhirnya boleh kembali ke daerahnya. Warga di sana bahkan sampai menyambutnya kembali dengan menggantung spanduk, bunga dan kue yang dibuat khusus.
Tercatat 65 warga yang tinggal di kompleks Wang sekarang diisolasi sendiri setelah Wang ditemukan membawa virus.
Warga didiagnosis pada 26 Januari, sebagai kasus pertama yang dikonfirmasi di kota Xuzhou, setelah melakukan perjalanan melalui Provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona Covid-19.
Kedua putri dan menantunya tertulat virus dari Wang dan dinyatakan positif pada hari berikutnya. Putrinya yang lebih muda juga dinyatakan positif kemarin.
Seorang petugas di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Xuzhou mengatakan kepada The Paper bahwa ayah dan anak perempuannya akan diperlakukan sebagai pasien baru. Namun alasan infeksi ulang mereka masih belum diketahui.
Pekan lalu, mantan pasien virus corona Covid-19 dites positif 10 hari kemudian setelah diizinkan meninggalkan rumah sakit dan pulang. Ini memicu kekhawatiran bahwa penderita yang sembuh mungkin masih membawa virus yang mematikan itu.
Baca Juga: Sehari, 427 Orang Terinfeksi Virus Corona di China
Virus corona Covid-19 telah merenggut setidaknya 2.800 nyawa dan menginfeksi lebih dari 83.700 orang di seluruh dunia.
Pemerintah China telah mengunci puluhan juta orang di Provinsi Hubei, tempat virus itu muncul, untuk mencegah penyebaran penyakit.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memperingatkan bahwa ancaman Covid-19 'sangat tinggi' di seluruh dunia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi