Suara.com - Usai diumumkan bahwa 2 WNI positif corona Covid-19, masyarakat Indonesia berbondong-bondong memburu masker bedah dan hand sanitizer. Karena permintaan yang tinggi, terjadi kelangkaan masker bedah dan hand sanitizer. Hal ini mungkin memicu ketakutan serta kepanikan di tengah wabah corona Covid-19.
Padahal, jika ketakutan atau kepanikan itu tak dikelola dengan baik, akan memengaruhi sistem imunitas tubuh.
Seperti dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian mengungkap bukti bahwa sering terpapar emosi negatif dapat berdampak penting pada fungsi sistem kekebalan tubuh.
Penelitian yang dilakukan oleh para spesialis dari Pennsylvania State University di State College telah menemukan bahwa suasana hati yang negatif dapat mengubah cara fungsi respon imun dan dikaitkan dengan peningkatan risiko peradangan yang diperburuk.
Peradangan terjadi secara alami, sebagai bagian dari respon imun, ketika tubuh bereaksi terhadap infeksi atau luka. Namun, tingkat peradangan yang tinggi dikaitkan dengan kesehatan yang buruk dan berbagai kondisi kronis, seperti radang sendi.
Graham-Engeland dan timnya memperhatikan bahwa individu yang mengalami suasana hati negatif beberapa kali per hari untuk waktu yang lama cenderung memiliki tingkat peradangan biomarker yang lebih tinggi dalam darah mereka
Para ilmuwan juga mencatat bahwa jika mereka mengumpulkan sampel darah dari partisipan segera setelah mereka mengalami emosi negatif seperti kesedihan atau kemarahan, peradangan biomarker akan semakin hadir dalam darah.
Sementara itu, mengalami suasana hati yang positif, bahkan untuk sementara waktu sebelum pengumpulan sampel darah, dikaitkan dengan tingkat peradangan yang lebih rendah. Namun, ini hanya berlaku untuk peserta laki-laki dalam penelitian ini. Penelitian lebih lanjut pun masih terus dilakukan.
Maka dari itu, kepanikan dan ketakutan di tengah wabah virus corona Covid-19 ini tak perlu dipelihara. WHO sendiri sudah mengatakan jika penggunaan masker bedah pada orang sehat tak begitu membantu mencegah virus. Sering mencuci tangan dengan benar serta menjaga jarak dari bersin dan batuk orang sakit lebih dianjurkan.
Baca Juga: Fenomena Panic Buying, Psikolog Sosial: Rakyat Kurang Percaya Pemerintah
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter