Suara.com - Hindari Panic Buying, Dokter Ingatkan Pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun
Wabah virus corona Covid-19 memunculkan fenomena panic buying di mana masyarakat berbondong-bondong membeli peralatan perlindungan diri seperti masker dan hand sanitizer.
Fenomena ini menyebabkan kelangkaan barang-barang tersebut, sehingga menyulitkan akses orang lain untuk mendapatkannya.
"Masyarakat sekarang lagi panik. Indikasinya adalah masker diborong, hand sanitizer diborong, sekarang yang irasional lagi sembako diborong. Rumah sakit tempat saya bekerja itu udah kayak pasar malam, banyak orang yang datang minta di-screening," tutur Dr dr Erlina Burhan, Msc, SpP(K) dari RSUP Persahabatan, Kamis (5/3/2020).
Ia mengatakan bahwa masker diutamakan untuk yang sakit, karena digunakan sebagai upaya pencegahan penularan virus ke orang lain. Sehingga bukan sakit yang dicurigai sebagai Covid-19 saja yang perlu menggunakan masker, namun semua penyakit infeksi saluran napas.
Terutama yang sudah mengalami batuk atau bersin yang sering karena itu adalah cara virus atau kuman keluar dari tubuh.
"Pemakaian masker diutamakan untuk yang sakit, sementara kita yang sehat, cuci tangan!" tegasnya.
Hal ini disebabkan ada dua macam penularan virus yang bisa terjadi. Pertama adalah penularan langsung melalui droplet atau cipratan, walau memang jarak jangkauan droplet relatif tidak jauh, paling jauh dua meter, namun hal ini bisa diatasi dengan memakai masker bagi yang sakit.
Kemudian penularan kedua adalah kontak langsung, atau transmisi kontak dengan benda-benda seperti meja atau kursi yang terkena cipratan droplet. Misalnya ada seseorang yang sakit kemudian batuk atau bersin dan cipratannya terkena ke benda-benda di sekelilingnya, lalu tersentuh oleh orang sehat, maka orang sehat tersebut berisiko tinggi tercecmar virus.
Oleh karena itu, untuk menanggulanginya yang paling tepat adalah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Ini juga karena virus Covid-19 merupakan virus yang terbungkus atau envelope virus dengan lemak, dan lemak hanya bisa dirusak dengan deterjen atau sabun.
Baca Juga: Soroti Panic Buying Masker, Ekonom: Yang Beli Bukan Konsumen tapi Penimbun
Maka, dr Erlina menyebutkan lagi, tidak perlu sampai memborong hand sanitizer. Hand sanitizer bisa diperuntukkan bagi yang bepergian dan memiliki kemungkinan kontak dengan benda-benda yang umum disentuh orang lain. Akan tetapi bagi yang memiliki akses air dan sabun lebih baik mencuci tangan.
"Sekarang udah nggak masuk akal harganya, bahkan ada yang pesan sampai ke Singapura. Saya mengerti semua orang waspada, itu bagus waspada tapi jangan terlalu panik ya," tuturnya.
Ia juga berpesan untuk tidak menyamakan virus corona dengan penyakit lain seperti flu burung yang angka kematiannya lebih tinggi. Covid-19 memiliki gejala klinis yang umumnya ringan dan memiliki angka kematian sekitar 2-3 persen, sehingga kemungkinan sembuh bisa mencapai 97 persen.
"Itu angka yang cukup tinggi. Banyak lagi penyakit lain yang kematiannya jauh-jauh lebih tinggi, (seperti) stroke, penyakit jantung, diabetes, dan nggak jauh jauh deh tuberkulosis, kematiannya 98 ribu per tahun," pungkas dr Erlina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter