Suara.com - Kualitas tidur yang buruk tidak hanya memengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga aktivitas harian. Namun, konsumsi obat tidur untuk meningkatkan kualitas tidur juga tidak disarankan.
Alih-alih minum obat tidur, konsumsi saffron bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Saffron sendiri merupakan rempah berbentuk benang halus dan tipis berwarna merah yang berasal dari bunga Crocus sativus.
Penelitian baru dari Murdoch University telah menyarankan saffron untuk orang dewasa dengan masalah tidur.
Tetapi, Anda juga tidak bisa mengonsumsi saffron sembarangan. Satu sendok ekstrak saffron mungkin memiliki dosis sebesar 14 mg. Karena itu, Anda perlu mengetahui efeknya ketika mengonsumsi saffron berlebihan.
Sebuah penelitian dilansir dari Metro, menunjukkan beberapa sifat potensial saffron. Lalu, penelitian lebih lanjut juga mencari tahu efek mengonsumsi saffron sebagai hindangan makanan dan minuman.
Penelitian tersebut melibatkan sukarelawan yang sehat secara fisik, tidak depresi dan tidak menjalani pengobatan apapun selama 4 minggu. Tapi, mereka memiliki gejala kurang tidur.
Hasilnya, 14 mg ekstrak saffron dua kali sehari selama 28 hari mungkin bisa meningkatkan kualitas tidur orang dewasa. Sebagian besar sukarelawan pun mengalami perubahan dalam 7 hari pengobatan saffron.
Peneliti utama, Dr Adrian Lopresti, mengatakan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa saffron sangat efektif untuk antidepresan pada pasien dengan depresi ringan hingga sedang.
"Penelitian kami fokus pada orang dewasa yang sehat tetapi memiliki kualitas yang buruk selama lebih dari 4 minggu. Lalu banyak orang yang melaporkan mengalami peningkatan kualitas tidur," jelasnya.
Baca Juga: Jangan Percaya, Ini 5 Mitos Seputar Pencegahan Virus Corona Covid-19!
Selain peningkatan tidur, penelitian juga menunjukkan bahwa saffron tidak menyebabkan efek samping lain. Jadi, saffron tergolong aman dikonsumsi untuk meningkatkan kualitas tidur orang daripada obat-obatan.
"Tapi penelitian ini perlu dilakukan lebih lanjut dengan menggunakan sampel yang lebih besar, periode perawatan dan kondisi sukarelawan dari berbagai karakteristik," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif