Suara.com - Sebagian besar korban jiwa dalam wabah virus corona atau Covid-19 adalah mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, hingga gangguan pernapasan akut yang menandakan kualitas paru-paru menurun.
Nah, ngomong-ngomong soal kualitas paru-paru yang menurun, salah satunya penyebab terbesar diakibatkan karena kebiasaan merokok. Kalau paru-paru bermasalah, alhasil orang tersebut jadi mudah terkena Covid-19,
"Iya, kalau merokok itu sudah jelas (risiko terkena Covid-19). Orang merokok itu apalagi itu menyerang paru-paru, merokok itu paru-paru yang kena. kualitas paru-paru akan menurun, apa yang kita bilang PPOK, Penyakit Paru Obstruktif Kronis itu kalau orang yang merokok lama," ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Porf. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Prof. Ari juga membenarkan PPOK jadi salah satu penyakit komorbid atau penyakit penyerta, juga lebih dikenal dengan komplikasi karena banyaknya penyakit dalam tubuh, sehingga daya tahan tubuh melemah dan Covid-19 mudah masuk dan menyebar.
"Nah kasus-kasus yang meninggal itu, itu penyakit penyertanya, atau yang kita bilang komobid itu salah satunya adalah dari PPOK. PPOK itu boleh bilang 90 persen dari rokok, jadi dia tertular dari situ," jelas Dewi.
Sehingga bisa dipastikan mereka yang merokok lebih rentan terkena Covid-19 dibanding mereka yang tidak, karena para perokok rentan terhadap infeksi paru-paru. "Dibandingkan orang yang tidak merokok, Itu sudah pasti. karena kan baik struktur maupun fungsi itu terganggu karena dia merokok," pungkas Ari.
Sementara itu, data dari Worldometers, per 5 Maret 2020, pukul 14.05 GMT angka korban jiwa sudah mencapai lebih 3.308 jiwa, dengan kasus infeksi mencapai 96.902 kasus positif corona Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan