Suara.com - Satu pasien yang sebelumnya diisolasi di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (5/3/2020) pukul 11.30 WIB.
Menurut Direktur Utama Dr Sardjito, Rukmono Siswishanto, pasien yang sebelumnya diduga terinfeksi virus corona tersebut meninggal bukan karena Covid-19, melainkan mengarah ke pneumonia bakterial.
"Pasien tersebut dites dengan dua uji, uji MERS-CoV dan COVID-19," katanya, Jumat (6/3/2020) di RSUP Dr. Sardjito.
Hasil pemeriksaan dahak maupun darah, dokter menemukan adanya klebsiella pneumoniae. Pemeriksaan darah pun diketahui ada masalah medis.
Selain disebabkan oleh virus, pneumonia juga dapat terjadi karena bakteri. Nah, ternyata pneumonia yang disebabkan oleh bakteri dinilai lebih parah daripada pneumonia virus.
Berdasarkan sebuah studi, yang dilansir Live Science, pasien dengan pneumonia akibat bakteri memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung, stroke, hingga kematian.
Studi yang dipresentasikan pada American Heart Association's Scientific Sessions pada 11 November 2018 lalu, menunjukkan 34% dari pasien yang diteliti (4800 pasien) memiliki komplikasi jantung uatama dalam 90 hari masa penelitian, dibandingkan dengan 26% pasien yang didiagnosis dengan pneumonia virus.
Perbedaan ini, menurut penulis senior Dr. Joseph Brent Muhlestein, ahli jantung di Intermountain Heart institute di Utah, kemungkinan besar karena pneumonia bakteri menyebabkan lebih banyak peradangan di arteri yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Bakteri dan virus menginfeksi tubuh dengan berbagai cara. Virus masuk ke dalam sel dan menyebabkan kerusakan, sementara bakteri tetap berada di luar sel dan melepaskan racun ke dalam aliran darah.
Baca Juga: Suspect Corona, Satu WNA Masuk RSUP Dr Sardjito
Bakteri ini menyebabkan lebih banyak peradangan di dalam darah yang pada akhirnya memicu kerusakan pada lapisan arteri.
Di sisi lain, pasien dari RSUP Dr Sardjito tersebut juga memiliki riwayat penyakit Hipokalemia (kekurangan kalium).
Namun, kematian diduga karena sudden cardiac death yaitu kematian mendadak karena proses jantung lantaran terjadi sangat cepat.
"Kondisinya memang mendadak. Dengan waktu yang begitu cepat dia henti napas. Kalau dari analisa kami, kematian diakibatkan karena jantung," jelas Dokter Spesialis Paru RSUP Dr Sardjito, Munawar Gani.
Catatan Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal virus corona Covid-19, sila hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit