Suara.com - Semprot Alkohol ke Seluruh Tubuh Bisa Bunuh Virus Corona, Mitos atau Fakta?
Untuk mencegah virus corona Covid-19 yang semakin menyebar, banyak hal-hal yang dilakukan oleh orang di seluruh dunia sebagai upaya pencegahan dan pengobatan.
Namun karena virus ini masih sangat baru, informasi dan anjuran terkait masih sangat terbatas.
Sehingga banyak orang yang rentan terkena informasi palsu seperti mitos-mitos atau hoaks. Agar Anda tak menjadi salah satunya, berikut telah dirangkum oleh Suara.com, mitos-mitos dan informasi hoaks beserta faktanya dari berbagai sumber.
1. Menyemprot alkohol atau klorin ke seluruh tubuh bisa membunuh virus corona
Faktanya tidak. Menyemprotkan alkohol atau klorin ke seluruh tubuh tidak akan membunuh virus yang telah masuk ke dalam tubuhmu. Menyemprotkan zat-zat tersebut justru bisa membahayakan membran mukosa (mata atau mulut) dan juga merusak baju.
Ingat juga bahwa baik alkohol dan klorin sangat berguna untuk disinfektan permukaan, namun perlu digunakan sesuai rekomendasi yang benar.
2. Rutin mencuci hidung dengan air garam bisa mencegah tertular virus corona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laman resminya menyebut hingga kini tidak ada bukti bahwa rutin mencuci hidung dengan air garam (saline) bisa melindungi seseorang dari tertular virus corona.
Baca Juga: Minum Jamu Bisa Bikin Sakit Ginjal dan Mandul, Mitos atau Fakta?
Ada bukti yang terbatas bahwa rutin mencuci hidung dengan air garam dapat membantu orang sembuh lebih cepat dari flu atau demam. Akan tetapi perilaku ini belum bisa disebut mencegah infeksi pernapasan.
3. Pakai masker adalah cara terbaik melindungi diri dari virus corona
Beberapa otoritas kesehatan telah menegaskan bahwa penggunaan masker bedah biasa tidak bisa melindungi kita dari penularan Covid-19. Masker justru lebih baik digunakan pada orang yang sakit untuk mencegah penyebaran virus dengan menutup droplet yang kemungkinan bisa terciprat saat bersin atau batuk.
Live Science mencatat, masker N95 adalah salah satu masker yang paling baik untuk mengurangi penyebaran virus tersebut di kalangan petugas kesehatan. Untuk menggunakannya perlu latihan tertentu agar masker ini pas di sekitar hidung, pipi, dan dagu, serta penggunanya harus sering mengecek apabila adanya kerusakan di masker setelah penggunaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn