Suara.com - Artis Ririn Ekawati kini tengah melalui proses pemeriksaan terkait dugaan kasus narkoba. Sebelumnya, Ririn Ekawati diamankan aparat kepolisian pada Sabtu (7/2/2020) malam di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.
Ririn Ekawati diamankan pihak kepolisian bersama asistennya atas laporan warga setempat. Tetapi, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Audie S Latuheru mengungkap hasil tes urine artis Ririn Ekawati negatif.
Sedangkan, hasil tes urine asisten aktris Ririn Ekawati berinisial ITY positif mengandung narkoba jenis happy five. Meski begitu, polisi tetap melakukan pengembangan terkait dugaan kasus narkoba Ririn Ekawati di Badan Narkotika Nasional.
Dalam kasus ini, penyidik menemukan barang bukti happy five di tas asisten Ririn Ekawati. Selain itu, penyidik juga menggeledah rumah Ririn Ekawati dan menemukan barang bukti berupa pil xanax.
"Kami juga melakukan penggeledahan di kediaman saksi RE, kami temukan ada salaps yang masuk psikotropika golongan 4," kata Kasatnarkoba Polres Jakarta Barat, Kompol Ronaldo Maradona.
Dilansir oleh Hello Sehat, xanax merupakan nama merek obat alprazolam, yang tergolong dalam jenis obat benzodiazepine. Obat ini berfungsi mengatasi masalah psikis, seperti depresi, gangguan kecemasan dan serangan panik.
Xanax bekerja dengan cara mengurangi kelainan aktivitas listrik di sistem saraf pusat untuk memberikan efek menenangkan.
Proses ini akan memicu perlambatan aktivitas listrik di otak yang berfungsi menurunkan kecemasan dan ketegangan saraf tubuh. Kondisi ini bisa terjadi akibat peningkatan aktivitas kimia di otak, yakni gamma-aminobutyric acid (GABA).
Xanax memiliki efek sedatif yang bisa bertahan lama pada orang dewasa. Karena itu dilansir dari laman Drugs, penggunaan xanax harus ditentukan dan sesuai resep dokter. Bahkan orang yang mengonsumsi xanax dari anjuran dokter tidak boleh memberikannya ke orang lain.
Baca Juga: Sosialita Ini Positif Virus Corona Usai Hadiri Pameran Busana
Karena, penyalahgunaan xanax bisa menyebabkan kecanduan, overdosis hingga kematian. Sehingga orang tidak boleh mengonsumsi xanax terlalu lama dan dalam jumlah besar.
Di sisi lain, orang juga tidak boleh berhenti mengonsumsi xanax mendadak. Karena, orang mungkin akan mengalami gejala penarikan tidak menyenangkan akibat berhenti mengonsumsi xanax mendadak.
Pada intinya, penggunaan dan penghentian konsumsi obat ini harus sesuai anjuran dokter. Jika orang perlu mengonsumsi jangka panjang, maka perlu ada pemeriksaan medis.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli