Suara.com - Ilmuwan sudah tahu bagaimana cara virus corona baru SARS-CoV-2 mengikat sel pernapasan manusia sehingga mereka mampu 'berkembang biak'.
Para peneliti yang dipimpin oleh Qiang Zhou, seorang peneliti di Universitas Westlake di Hangzhou, China, mengungkapkan bagaimana virus baru ini menempel pada reseptor di sel pernapasan yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 atau ACE2.
Menurut laporan Live Science, untuk menginfeksi inang (manusia), virus harus masuk ke satu sel manusia. Mereka menggunakan 'mesin' sel ini untuk mereplikasi diri, yang kemudian menyebar ke sel-sel baru.
Pada 19 Februari lalu, dalam jurnal Science, peneliti dari University of Texas di Austin menggambarkan kunci molekuler kecil pada SARS-CoV-2 yang memberikan akses virus masuk ke dalam sel. Kunci ini disebut protein S.
Zhou dan timnya pun menggambarkan kelanjutannya yang terbit pada Science, yaitu struktur protein reseptor ACE2 dan bagaimana itu serta protein S berinteraksi.
"Jika kita menganggap tubuh manusia sebagai rumah dan SARS-CoV-2 sebagai pencuri, maka ACE2 akan menjadi pegangan pintu rumah. Setelah protein S meraih gagang pintu, virus dapat memasuki rumah," kata Liang Tao, peneliti di Westlake University yang tidak terlibat dalam studi baru.
Zhou dan timnya menemukan ikatan molekul antara protein S dan ACE2 terlihat cukup mirip dengan pola pengikatan virus SARS.
Namun, ada beberapa perbedaan dalam hal asam amino yang digunakan untuk mengikat SARS-CoV-2 dengan reseptor ACE2.
"Sementara beberapa orang mungkin menganggap perbedaannya kecil, ini mungkin penting, sehubungan dengan kekuatan yang dimiliki masing-masing virus," kata peneliti.
Baca Juga: Asmara Abigail Ungkap Alasan Virus Corona Bisa Cepat Menyebar di Italia
Ikatan ini dapat memengaruhi seberapa mudah suatu virus menular dari satu orang ke orang lainnya.
Berita Terkait
-
Stop Kemerahan! Ini Dia Solusi Eksfoliasi Nyaman untuk Kulit Sensitif
-
Wajah Kusam Minggat! 5 Pilihan Scrub Terbaik Angkat Sel Kulit Mati Mulai Rp17 Ribuan
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan